Tamasya
Suatu hari di
minggu pagi...
"kling..kling...kling cuala cepeda..." terdengar suara Rafi sedang menyanyi di halaman rumah dengan mengendarai sepeda barunya yang baru dibeli kemarin bersama mama papanya.
"cepeda ku loda dua..." Rafi terus menyanyi dengan riang berputar2 mengelilingi halaman dengan sepeda roda 4nya, lebih tepatnya sepeda mini dengan roda depan satu dan roda belakang satu plus tambahan roda kecil dua di kanan kirinya.
"kling..kling...kling cuala cepeda..." terdengar suara Rafi sedang menyanyi di halaman rumah dengan mengendarai sepeda barunya yang baru dibeli kemarin bersama mama papanya.
"cepeda ku loda dua..." Rafi terus menyanyi dengan riang berputar2 mengelilingi halaman dengan sepeda roda 4nya, lebih tepatnya sepeda mini dengan roda depan satu dan roda belakang satu plus tambahan roda kecil dua di kanan kirinya.
"ku dapat
dali ayah kalena lajin bekelja" Fufu mendengarkan dengan seksama sambil
duduk di atas keranjang.
"kring...kring...kring" beberapa kali Rafi membunyikan bel nya bikin Fufu girang setengah mati saat mendengarnya.
Terlihat pintu pagar tertutup rapat saat Rafi asyik bersepeda di halaman rumah, mungakin mama papanya gak pengen kejadian kayak di dialog ANGEL terulang lagi hhe.
"kring...kring...kring" beberapa kali Rafi membunyikan bel nya bikin Fufu girang setengah mati saat mendengarnya.
Terlihat pintu pagar tertutup rapat saat Rafi asyik bersepeda di halaman rumah, mungakin mama papanya gak pengen kejadian kayak di dialog ANGEL terulang lagi hhe.
Gak mau kan Rafi
ilang lagi gara2 Rafi ngikutin meong kecil terus ketemu banci angker tapi baik
hati.
Jadi sekarang meski ada kucing garong atau banci lewat, Rafi gak akan bisa cowok sebelum pagarnya dibukakan mama papanya, kalo kata bang Napi WASPADALAH...!!!
"kring...kring...kring..." masih terdengar suara bel sepeda Rafi di minggu pagi yang cerah.
Beberapa saat kemudian, terlihat papa cowok dari dalam rumah.
"ayo sayang sekarang Rafi mandi dulu, papa sudah siapin air hangat buat Rafi" ucap papa seraya menghampiri Rafi.
"bental pa, lafi mau ngantel fufu dulu ke cekolah" jawab Rafi sambil terus berputar2.
papa: ???
Jadi sekarang meski ada kucing garong atau banci lewat, Rafi gak akan bisa cowok sebelum pagarnya dibukakan mama papanya, kalo kata bang Napi WASPADALAH...!!!
"kring...kring...kring..." masih terdengar suara bel sepeda Rafi di minggu pagi yang cerah.
Beberapa saat kemudian, terlihat papa cowok dari dalam rumah.
"ayo sayang sekarang Rafi mandi dulu, papa sudah siapin air hangat buat Rafi" ucap papa seraya menghampiri Rafi.
"bental pa, lafi mau ngantel fufu dulu ke cekolah" jawab Rafi sambil terus berputar2.
papa: ???
Selang
kemudian, terlihat Rafi sudah berendam di dalam bak mandi dengan dimandiin papa
di sebelahnya, sementara mamanya sedang sibuk mempersiapkan sesuatu.
"hari ini Rafi mau gak diajak jalan-jalan?" tanya papanya sambil memandikannya.
"owh...?" celetuk Rafi dengan muka kaget dan dia pun segera mengangguk dengan semangat.
"hari ini Rafi mau gak diajak jalan-jalan?" tanya papanya sambil memandikannya.
"owh...?" celetuk Rafi dengan muka kaget dan dia pun segera mengangguk dengan semangat.
"kita mau
jalan-jalan ke mana, pa?" tanya Rafi seketika berdiri.
Dan untungnya badannya penuh dengan busa kalo enggak, bisa kena sensor tu bagian angry birdnya hhe.
"emm enaknya ke mana ya?" papanya pura2 berpikir
"ke angkasa, pa..!" sahut Rafi yakin sambil tangan nunjuk ke atas.
papa: ???
Dan untungnya badannya penuh dengan busa kalo enggak, bisa kena sensor tu bagian angry birdnya hhe.
"emm enaknya ke mana ya?" papanya pura2 berpikir
"ke angkasa, pa..!" sahut Rafi yakin sambil tangan nunjuk ke atas.
papa: ???
Beberapa saat
kemudian,..
Terlihat Raput dan Rafi sama2 memakai kaos putih, kalo dilihat seperti memakai kaos kembaran gitu meski modelnya berbeda dan yang paling menonjol ya kosnya Rafi soalnya ada inisial nama RAFI di bagian depan kaos itu mungakin mama papanya takut Rafi hilang di tempat keramaian makanya sengaja diberi nama seperti itu.
Terlihat Raput dan Rafi sama2 memakai kaos putih, kalo dilihat seperti memakai kaos kembaran gitu meski modelnya berbeda dan yang paling menonjol ya kosnya Rafi soalnya ada inisial nama RAFI di bagian depan kaos itu mungakin mama papanya takut Rafi hilang di tempat keramaian makanya sengaja diberi nama seperti itu.
Semua sudah
beres tinggal berangkat tapi yang jadi masalah sekarang Rafi malah ngambek
sambil menggendong Fufu dengan erat sambil memalingakan muka dengan muka manyun
gara2 Fufu gak boleh diajak jalan2.
"gak boleh gitu dong sayang" papa mamanya sedang sibuk membujuknya.
"gak mau... pokoknya Fufu ikut" Rafi bersikeras sambil terus menggendong Fufu.
"gak boleh gitu dong sayang" papa mamanya sedang sibuk membujuknya.
"gak mau... pokoknya Fufu ikut" Rafi bersikeras sambil terus menggendong Fufu.
"nanti
kalo fufu nya ikut, fufu gak bisa nonton spongebob dong?" jawab papa asal
"owh...?" muka kaget Rafi
Beberapa saat kemudian, terlihat papa sedang menggendong Rafi sementara mamanya berdiri di sebelahnya sambil membawa tas berisi perlengakapan Rafi.
"owh...?" muka kaget Rafi
Beberapa saat kemudian, terlihat papa sedang menggendong Rafi sementara mamanya berdiri di sebelahnya sambil membawa tas berisi perlengakapan Rafi.
"katanya
mau jalan2, pa?" tanya Rafi bingung kenapa mereka mesti berdiri di pinggir
jalan seperti ini.
"ini juga mau berangkat jalan2, sayang" jawab papanya.
"kalo jalan2 kan pakai mobil, pa?" Rafi terus bertanya bikin Raput tersenyum mendengarnya.
"ini juga mau berangkat jalan2, sayang" jawab papanya.
"kalo jalan2 kan pakai mobil, pa?" Rafi terus bertanya bikin Raput tersenyum mendengarnya.
Beberapa saat
kemudian.
"owh...?" Rafi kaget saat ada sebuah bus besar berhenti tepat di depan mereka.
Mereka pun masuk ke dalam bus.
"hallo te..." sapa papanya mewakili Rafi pada seluruh penumpang di dalam bus.
"hallo Rafi...!!!" jawab mereka kompak.
Rafi kedip2 bingung saat melihat di dalam bus sudah banyak cewek yang menunggunya.
"owh...?" Rafi kaget saat ada sebuah bus besar berhenti tepat di depan mereka.
Mereka pun masuk ke dalam bus.
"hallo te..." sapa papanya mewakili Rafi pada seluruh penumpang di dalam bus.
"hallo Rafi...!!!" jawab mereka kompak.
Rafi kedip2 bingung saat melihat di dalam bus sudah banyak cewek yang menunggunya.
Raput segera
duduk di kursi yang sudah disediakan tepatnya no.2 dari depan.
Kursi itu berjumalah 3 buah sehingga Raput dan Rafi bisa duduk sendiri2. Seperti yang terlihat mamanya duduk di dekat jendela kemudian Rafi di tengah, sementara papanya duduk di sebelah Rafi dan bus pun mulai berjalan...
Perlahan Rafi memutar tubuhnya ke belakang dan sesekali mengintip ke arah penumpang yang duduk di belakangnya.
"hallo tante" sapa Rafi sambil melambaikan tangan ke arah mereka semua
"hallo Rafi" jawab mereka tersenyum sambil memotret Rafi dari HPnya.
Seketika Rafi langsung tersenyum manis saat mengetahui hal itu.
Selang kemudian..
"pa, tante-tante itu capa pa?" tanya Rafi setelah duduk dengan benar di bangkunya.
"mereka semua itu tante-tante RAPUTERS, sayang" beritahu papanya.
Kursi itu berjumalah 3 buah sehingga Raput dan Rafi bisa duduk sendiri2. Seperti yang terlihat mamanya duduk di dekat jendela kemudian Rafi di tengah, sementara papanya duduk di sebelah Rafi dan bus pun mulai berjalan...
Perlahan Rafi memutar tubuhnya ke belakang dan sesekali mengintip ke arah penumpang yang duduk di belakangnya.
"hallo tante" sapa Rafi sambil melambaikan tangan ke arah mereka semua
"hallo Rafi" jawab mereka tersenyum sambil memotret Rafi dari HPnya.
Seketika Rafi langsung tersenyum manis saat mengetahui hal itu.
Selang kemudian..
"pa, tante-tante itu capa pa?" tanya Rafi setelah duduk dengan benar di bangkunya.
"mereka semua itu tante-tante RAPUTERS, sayang" beritahu papanya.
"owh...
tantenya cantik2 ya, pa" sahut Rafi dan papa pun segera mengangguk.
Selang kemudian, terlihat mamanya sedang menyuapi Rafi karena tadi Rafi belum sempat sarapan karena keasyikan main sepeda.
"telus yang depan ini tempat duduknya capa, pa?" tunjuk Rafi saat mengetahui bangku di depannya kosong.
"owh itu bangkunya tante, sayang" jawab papa
"mana tantenya, pa?" Rafi terus bertanya layaknya detektif cilik.
Selang kemudian, terlihat mamanya sedang menyuapi Rafi karena tadi Rafi belum sempat sarapan karena keasyikan main sepeda.
"telus yang depan ini tempat duduknya capa, pa?" tunjuk Rafi saat mengetahui bangku di depannya kosong.
"owh itu bangkunya tante, sayang" jawab papa
"mana tantenya, pa?" Rafi terus bertanya layaknya detektif cilik.
"belum
datang, sayang" kali ini jawab mamanya
"kenapa belum datang, ma?" tanya Rafi yang terus disuapi mamanya.
"kapan datangnya, ma?" Rafi terus bertanya
"ini sekarang kita lagi jemput tante" jawab mamanya.
"lumahnya jauh, ma?" tetep Rafi yang bertanya
"bentar lagi juga sampai kok" jawab mamanya sambil menyeka mulut Rafi yang belepotan pakai tisu. Rafi pun manggut2.
Beberapa saat kemudian, bus pun berhenti di sebuah lampu merah...
"nah itu dia tante" beritahu mamanya
"mana ma...mana ma?" tanya Rafi penasaran mencari sosok TANTE.
"tu..." tunjuk mamanya.
Dilihatnya sosok yang familiar yang sedang berdiri di bawah lampu merah sambil ngomel2 pada beberapa pemuda yang sedang nongakrong di sebelahnya.
Dia pun segera berlari saat mengetahui bus yang sedari tadi ditunggunya sudah datang.
"kenapa belum datang, ma?" tanya Rafi yang terus disuapi mamanya.
"kapan datangnya, ma?" Rafi terus bertanya
"ini sekarang kita lagi jemput tante" jawab mamanya.
"lumahnya jauh, ma?" tetep Rafi yang bertanya
"bentar lagi juga sampai kok" jawab mamanya sambil menyeka mulut Rafi yang belepotan pakai tisu. Rafi pun manggut2.
Beberapa saat kemudian, bus pun berhenti di sebuah lampu merah...
"nah itu dia tante" beritahu mamanya
"mana ma...mana ma?" tanya Rafi penasaran mencari sosok TANTE.
"tu..." tunjuk mamanya.
Dilihatnya sosok yang familiar yang sedang berdiri di bawah lampu merah sambil ngomel2 pada beberapa pemuda yang sedang nongakrong di sebelahnya.
Dia pun segera berlari saat mengetahui bus yang sedari tadi ditunggunya sudah datang.
"owh...om
tante?" tunjuk Rafi saat mengetahui yang dimaksud TANTE oleh mamanya
adalah ce Syahroni, banci angker tapi baik hati.
"dasar brondong gak bisa lihat orang cakep sedikit huhu" omel Syahroni saat baru masuk ke dalam bus.
"masyarakat Indonesia juga tahu kalo eke cantiknya gak kira2 secara wajah eke sesuatu banget gitu" Syahroni berjalan ke belakang mencari tempat duduknya.
"dasar brondong gak bisa lihat orang cakep sedikit huhu" omel Syahroni saat baru masuk ke dalam bus.
"masyarakat Indonesia juga tahu kalo eke cantiknya gak kira2 secara wajah eke sesuatu banget gitu" Syahroni berjalan ke belakang mencari tempat duduknya.
"tapi gak
perlu suit2 gitu dong, emangnya eke burung merak" gerutunya mengingat
kelakuan para pemuda di lampu merah tadi.
Para penumpang cuma diam mendengarkan ocehannya sambil sesekali melirik, memperhatikan penampilan Syahroni kali ini yang beda dari biasanya.
Para penumpang cuma diam mendengarkan ocehannya sambil sesekali melirik, memperhatikan penampilan Syahroni kali ini yang beda dari biasanya.
Kali ini dia
memakai wig rambut pendek berponi, memakai kaos lengan pendek juga memakai rok
pendek plus tas ransel di punggungnya jadi ingat penampilannya siapa gitu? yang
suka bilang BERHASIL...BERHASIL...BERHASIL
Kenapa tadi gak sekalian bawa odothnya ce bisma biar makin mirip ama ce Dora the Explore yang juga punya teman nyemot tapi ce Syahroni gak perlu bawa peta secara mukanya sudah kayak peta.
Kenapa tadi gak sekalian bawa odothnya ce bisma biar makin mirip ama ce Dora the Explore yang juga punya teman nyemot tapi ce Syahroni gak perlu bawa peta secara mukanya sudah kayak peta.
"aduh mana
ce tempat duduk eke?" Syahroni mulai kebingungan mencari tempat duduknya
secara kursinya sudah penuh semua.
"mbak...mbak... bangkunya di sini" beritahu papanya Rafi.
Syahroni segera menoleh,
"aduh kenapa gak bilang dari tadi? eke kan gak perlu jalan mondar mandir kayak setrikaan rusak" Syahroni segera menuju bangkunya.
"mbak...mbak... bangkunya di sini" beritahu papanya Rafi.
Syahroni segera menoleh,
"aduh kenapa gak bilang dari tadi? eke kan gak perlu jalan mondar mandir kayak setrikaan rusak" Syahroni segera menuju bangkunya.
Sapa suruh tadi
waktu masuk gak tanya2 dulu eh malah nyelonong ke belakang sambil ngoceh,
untung gak dikira orang kesurupan jalan sambil ngomel sendiri.
"halloo om tante" sapa Rafi sambil dada...dada ke arah Dora eh Syahroni.
"eh ada lafi" senyumnya kemudian segera mencium pipi Rafi yang embem.
"halloo om tante" sapa Rafi sambil dada...dada ke arah Dora eh Syahroni.
"eh ada lafi" senyumnya kemudian segera mencium pipi Rafi yang embem.
Dan kalo papa Rafi
gak segera menghindar mungakin dia juga kena cipika cipiki dari ce Dora, dan yang
pasti bisa ngamuk tu yang di sebelah Rafi siapa lagi kalo bukan mama.
"oh jadi tempat duduk eke di sini?" katanya girang saat mengetahui kalo kursinya di urutan no.1 lebih tepatnya di belakang pak sopir.
"aduh deket pak sopir dong" katanya manja.
"oh jadi tempat duduk eke di sini?" katanya girang saat mengetahui kalo kursinya di urutan no.1 lebih tepatnya di belakang pak sopir.
"aduh deket pak sopir dong" katanya manja.
"ngomong2
pak sopirnya ganteng gak ya? kalo ganteng bisa buat jadi cadangan ehehehe"
katanya seraya tertawa ala Rafi seperti dalam dialog TROUBLE MAKER.
"mau dong jadi cadangan ehehehe" jawab pak sopir gak kalah genit sambil menoleh ke belakang.
"ASTAGHFIRULLAH AL'ADZHIM... eke kira pak sopirnya ganteng kayak Siwon eh gak tahunya malah kayak Eyang Subur begini" kata ce Dora kaget sambil megang dada.
"mau dong jadi cadangan ehehehe" jawab pak sopir gak kalah genit sambil menoleh ke belakang.
"ASTAGHFIRULLAH AL'ADZHIM... eke kira pak sopirnya ganteng kayak Siwon eh gak tahunya malah kayak Eyang Subur begini" kata ce Dora kaget sambil megang dada.
"hehehehe"
pak sopir terkekeh.
Dan kalo dilihat lebih seksama ternyata dia Kakek Subur Makmur dalam dialog MAK COMBLANG yang punya istri 9 (sembilan).
"gimana? mau neng sama saya? hehe" tanyanya lagi
"ogah..." jawab Syahroni sambil membuang muka.
Selang kemudian, terlihat Rafi menghampiri Syahroni sambil minum dot.
Dan kalo dilihat lebih seksama ternyata dia Kakek Subur Makmur dalam dialog MAK COMBLANG yang punya istri 9 (sembilan).
"gimana? mau neng sama saya? hehe" tanyanya lagi
"ogah..." jawab Syahroni sambil membuang muka.
Selang kemudian, terlihat Rafi menghampiri Syahroni sambil minum dot.
"om tante
juga ikut?" tanya Rafi saat sudah duduk di sebelah Dora.
"iya lafi padahal jadwal tante sudah padet (sok artis) tapi karena sudah diajak mana gratis lagi jadi rezeki gak boleh ditolak hahaha" katanya tertawa lebar.
"iya lafi padahal jadwal tante sudah padet (sok artis) tapi karena sudah diajak mana gratis lagi jadi rezeki gak boleh ditolak hahaha" katanya tertawa lebar.
"eh kaos
lafi lucu deh" kata Syahroni saat melihat kaos yang dipakai Rafi.
R..A..F..I
Syahroni mencoba mengeja tulisan yang tertera di depan kaos Rafi.
"eke juga pengen punya kaos dikasih nama seperti itu" tunjuknya
"kalo lafi kan pakai nama RAFI tapi kalo eke masa ditulis BANCI...???" pikirnya mulai ngawur.
Saat Syahroni masih berpikir tiba2 Rafi mengeluarkan HPnya,
"apaan tu?" tanya Syahroni saat melihat HP mainan di tangan Rafi.
R..A..F..I
Syahroni mencoba mengeja tulisan yang tertera di depan kaos Rafi.
"eke juga pengen punya kaos dikasih nama seperti itu" tunjuknya
"kalo lafi kan pakai nama RAFI tapi kalo eke masa ditulis BANCI...???" pikirnya mulai ngawur.
Saat Syahroni masih berpikir tiba2 Rafi mengeluarkan HPnya,
"apaan tu?" tanya Syahroni saat melihat HP mainan di tangan Rafi.
"HP
lafi" jawab Rafi yakin
"mereknya apa?" tanya Syahroni
"bely bely" jawab Rafi secara merek yang tertera tertulis BERY BERY.
"emang bisa dipakai?" tanya Syahroni ragu
"mereknya apa?" tanya Syahroni
"bely bely" jawab Rafi secara merek yang tertera tertulis BERY BERY.
"emang bisa dipakai?" tanya Syahroni ragu
"bica"
jawab Rafi yakin kemudian dengan serius Rafi mencoba menghubungi seseorang.
"hallo Fufu?" sapanya dengan gaya ala papa jika sedang menelpon.
Syahroni: ???
"Fufu lagi ngapain?" tanyanya lagi
Sementara Syahroni mencoba nguping di sebelahnya.
"aum..." tiba2 terdengar sebuah suara dari HP Rafi bikin Syahroni kaget.
"hallo Fufu?" sapanya dengan gaya ala papa jika sedang menelpon.
Syahroni: ???
"Fufu lagi ngapain?" tanyanya lagi
Sementara Syahroni mencoba nguping di sebelahnya.
"aum..." tiba2 terdengar sebuah suara dari HP Rafi bikin Syahroni kaget.
"suara
apaan tu?" tanya Syahroni bingung
"cualanya Fufu teman lafi" jawab Rafi
"kenapa dia bilang aum... wapa dia gak bisa bilang kalimat yang lain, misalnya cowok ganteng gitu?" tanya Syahroni ngaco. Rafi kedip2 bingung.
Kenapa HP Rafi bisa bunyi suaranya Fufu secara papanya sudah merekam suara Fufu di HP Rafi, meski Rafi bicara ngalor ngidul jawabannya tetep AUM doang.
"cualanya Fufu teman lafi" jawab Rafi
"kenapa dia bilang aum... wapa dia gak bisa bilang kalimat yang lain, misalnya cowok ganteng gitu?" tanya Syahroni ngaco. Rafi kedip2 bingung.
Kenapa HP Rafi bisa bunyi suaranya Fufu secara papanya sudah merekam suara Fufu di HP Rafi, meski Rafi bicara ngalor ngidul jawabannya tetep AUM doang.
"emang
gimana ciri-cirinya Fufu? cakep gak?" tanya Syahroni penasaran
"emm Fufu punya kumis" jawab Rafi
"aduh eke paling suka yang berkumis... terus... terus apalagi?" tanya Syahroni
"bulunya banyak" sahut Rafi bersemangat
"aduh itu tipe eke bangeeettt" katanya senang
"Fufu cuka minum cucu" beritahu Rafi
"aduhhh mungakin biar badannya bagus kayak Ade Rai kali ya? hehe" Syahroni mulai membayangkan yang tidak2.
"emm Fufu punya kumis" jawab Rafi
"aduh eke paling suka yang berkumis... terus... terus apalagi?" tanya Syahroni
"bulunya banyak" sahut Rafi bersemangat
"aduh itu tipe eke bangeeettt" katanya senang
"Fufu cuka minum cucu" beritahu Rafi
"aduhhh mungakin biar badannya bagus kayak Ade Rai kali ya? hehe" Syahroni mulai membayangkan yang tidak2.
"boleh
minta fotonya gak, fi?" tanyanya senang
"boyeh" Rafi segera turun dari kursi dan menghampiri papanya untuk pinjam HP karena semua foto Fufu dan Rafi banyak tersimpan di HP papa.
"ini om tante" Rafi menunjukkan fotonya bersama Fufu.
"mana?" tanya Syahroni yang sibuk mencari cowok berkumis.
"boyeh" Rafi segera turun dari kursi dan menghampiri papanya untuk pinjam HP karena semua foto Fufu dan Rafi banyak tersimpan di HP papa.
"ini om tante" Rafi menunjukkan fotonya bersama Fufu.
"mana?" tanya Syahroni yang sibuk mencari cowok berkumis.
"ini"
ulang Rafi tanpa menunjuk yang mana
"aduh yang mana ce?" Syahroni bingung mencari cowok berbulu.
"yang digendong lafi" kata Rafi kemudian
Seketika Syahroni diam mematung saat melihat makhluk mungil berkumis dan berbulu belang2 kalo orang Indonesia nyebutnya Macan atau kalau sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut Harimau.
"aduh yang mana ce?" Syahroni bingung mencari cowok berbulu.
"yang digendong lafi" kata Rafi kemudian
Seketika Syahroni diam mematung saat melihat makhluk mungil berkumis dan berbulu belang2 kalo orang Indonesia nyebutnya Macan atau kalau sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut Harimau.
Beberapa saat
kemudian, bus berhenti lagi di suatu tempat.
Terlihat seorang cowok item gendut dengan wajahnya pas2an sedang menunggu di tepi jalan.
"selamat pagi semuanya..." sapanya ramah saat baru masuk ke dalam bus.
"pagiiiiiii..." jawab semuanya kompak
"duduk sini, wo..." ajak papanya Rafi pada seseorang yang dipanggil wo agar duduk di sebelah Syahroni.
Terlihat seorang cowok item gendut dengan wajahnya pas2an sedang menunggu di tepi jalan.
"selamat pagi semuanya..." sapanya ramah saat baru masuk ke dalam bus.
"pagiiiiiii..." jawab semuanya kompak
"duduk sini, wo..." ajak papanya Rafi pada seseorang yang dipanggil wo agar duduk di sebelah Syahroni.
"oh iya...
iya" katanya senang kemudian segera duduk di sebelah Syahroni.
"permisi, mas" katanya lugu
"lho kok mas ce? eke udah dandan sejak subuh masih aja dipanggil mas!... ses" Syahroni mencoba mengajarinya agar memanggilnya ses.
"oh iya maaf ses" katanya gelagapan
"aduh pagi2 udah dimaki banci, bisa apes seharian ni" batinnya sambil ngelus dada.
"permisi, mas" katanya lugu
"lho kok mas ce? eke udah dandan sejak subuh masih aja dipanggil mas!... ses" Syahroni mencoba mengajarinya agar memanggilnya ses.
"oh iya maaf ses" katanya gelagapan
"aduh pagi2 udah dimaki banci, bisa apes seharian ni" batinnya sambil ngelus dada.
Dia pun segera
menoleh ke papanya Rafi yang duduk tepat di belakangnya.
"apa kabar bro... lama gak jumpa" katanya sambil menjabat tangan Rafa.
"baik wo" senyum Rafa sambil menjabat tangannya
"hallo ketua osis" sapanya kemudian pada Putri
"hallo wo" jawab Putri tersenyum
"eh ini Rafi ya?" tunjuknya pada Rafi
"capa pa?" tanya Rafi bingung
"oww ini teman papa namanya om Bowo, ayo cepat salim fi" beritahu Rafa. Rafi pun segera salim.
"apa kabar bro... lama gak jumpa" katanya sambil menjabat tangan Rafa.
"baik wo" senyum Rafa sambil menjabat tangannya
"hallo ketua osis" sapanya kemudian pada Putri
"hallo wo" jawab Putri tersenyum
"eh ini Rafi ya?" tunjuknya pada Rafi
"capa pa?" tanya Rafi bingung
"oww ini teman papa namanya om Bowo, ayo cepat salim fi" beritahu Rafa. Rafi pun segera salim.
Bowo, cowok
item gendut yang selalu apes dalam hal cinta karena semua cewek lebih milih ce
ganteng Rafa daripada perewangannya dalam dialog SAYANGKU...
"denger2 sekarang udah sukses ya?" tanya Rafa sambil memangaku Rafi.
"ah gak juga hehe" jawabnya tersipu
"kalo gak salah sekarang jadi juragan kerupuk ya?" Rafa mencoba mengingat, Bowo cuma mengangguk malu.
"denger2 sekarang udah sukses ya?" tanya Rafa sambil memangaku Rafi.
"ah gak juga hehe" jawabnya tersipu
"kalo gak salah sekarang jadi juragan kerupuk ya?" Rafa mencoba mengingat, Bowo cuma mengangguk malu.
"kapan2
mampir dong bro ke rumah ama ketua osis (Putri) sekalian bawa se kecil Rafi"
pintanya.
Raput pun mengangguk senang.
"emang mau lo kasih apa? krupuk sekarung?" sahut Syahroni sewot.
Bowo: ???
Beberapa saat kemudian, bus berhenti lagi menjemput seseorang.
"hallo semuanya" sapanya riang.
"hallooo" jawab seluruh penumpang.
Raput pun mengangguk senang.
"emang mau lo kasih apa? krupuk sekarung?" sahut Syahroni sewot.
Bowo: ???
Beberapa saat kemudian, bus berhenti lagi menjemput seseorang.
"hallo semuanya" sapanya riang.
"hallooo" jawab seluruh penumpang.
"duduk
sebelah sini, sis" panggil Putri agar dia duduk di sebelah Bowo.
"ok... ok" katanya bersemangat
"selamat pagi dokter Rafa" sapanya pada Rafa di belakangnya.
"pagi" jawab Rafa ramah.
Karuan saja Bowo yang di sebelahnya merasa jadi cowok yang gak dianggap secara yang duduk di sebelahnya siapa? eh yang disapa duluan malah siapa? tau aja ni cewek mana cowok yang bening dan butek.
Iya iyalah SISKA gitu perawat centil dalam dialog DOKTERKU JUTEK yang selektif memilih cowok. Kalo tampang2 model kayak Bowo mah ke laut aja atuh.
"ok... ok" katanya bersemangat
"selamat pagi dokter Rafa" sapanya pada Rafa di belakangnya.
"pagi" jawab Rafa ramah.
Karuan saja Bowo yang di sebelahnya merasa jadi cowok yang gak dianggap secara yang duduk di sebelahnya siapa? eh yang disapa duluan malah siapa? tau aja ni cewek mana cowok yang bening dan butek.
Iya iyalah SISKA gitu perawat centil dalam dialog DOKTERKU JUTEK yang selektif memilih cowok. Kalo tampang2 model kayak Bowo mah ke laut aja atuh.
"eh yang baru datang, ngomongnya biasa aja kale gak usah sok
cantik gitu deh" celetuk Syahroni yang merasa ada saingannya.
Seketika Siska menoleh ke arah Syahroni, dilihatnya Dora The Explore versi Angker sedang membuang muka.
"perasaan barusan denger suara kambing deh" sindir Siska menatap sinis ke arah kambing eh Syahroni.
Seketika Siska menoleh ke arah Syahroni, dilihatnya Dora The Explore versi Angker sedang membuang muka.
"perasaan barusan denger suara kambing deh" sindir Siska menatap sinis ke arah kambing eh Syahroni.
Bowo yang mendengarnya langsung
menahan tawa.
"what? K..A.M.B.I.N.G...???" jawab Syahroni gak terima
"suara emas gini dibilang kambing? hello eke tu sering dapat juara satu lomba karaoke se-RT, tau gak ihh sebel deh" sambung Syahroni kesal.
"lagi mabok kali yang ngasih piala" sahut Siska sewot bikin Bowo gak bisa menahan tawa.
"what? K..A.M.B.I.N.G...???" jawab Syahroni gak terima
"suara emas gini dibilang kambing? hello eke tu sering dapat juara satu lomba karaoke se-RT, tau gak ihh sebel deh" sambung Syahroni kesal.
"lagi mabok kali yang ngasih piala" sahut Siska sewot bikin Bowo gak bisa menahan tawa.
"eh ngapain lo ketawa2?" bentak Syahroni sambil menarik
tangan Bowo, Bowo segera menggeleng takut.
"gak usah nyalahin orang...!!!" Siska juga menarik tangan Bowo.
Hingga akhirnya, mereka pun ngomel sambil menarik tangan Bowo kesana kemari untung gak copot tu tangan. Merasa diperebutkan, Bowo pun mulai protes.
"gak usah nyalahin orang...!!!" Siska juga menarik tangan Bowo.
Hingga akhirnya, mereka pun ngomel sambil menarik tangan Bowo kesana kemari untung gak copot tu tangan. Merasa diperebutkan, Bowo pun mulai protes.
"ok... ok, gue emang ganteng
kayak Robert Pattinson.. tapi gak usah direbutin kayak gini juga kali..."
katanya PADA.
"Robert Pattinson pala lo...!" bentak Syahroni
"yeee kalo Robert Patiinson nya kayak gini mah laler aja gak mau" protes Siska.
Bowo: ???
"ada apa ya kok kayaknya meriah banget? hehe" tanya pak sopir di depan.
"Robert Pattinson pala lo...!" bentak Syahroni
"yeee kalo Robert Patiinson nya kayak gini mah laler aja gak mau" protes Siska.
Bowo: ???
"ada apa ya kok kayaknya meriah banget? hehe" tanya pak sopir di depan.
"kalo ini mah bukan meriah lagi
tapi murah meriah, pak... kalo pak sopir mau ambil deh satu, kepalaku udah
pusing dengerin suara rombeng mereka" sahut Bowo.
"eh apa lo bilang?" protes Syahroni dan Siska barengan.
"kalo perlu bawa aja dua2nya, pak... saya ikhlas dunia akhirat kok" pinta Bowo memelas.
"eh apa maksud lo?" protes keduanya
"bro... lo bilang kalo kita bakal rekreasi ama cewek2 cantik bro, tapi kenapa yang ada malah duo judes begini hiks" Bowo curhat ke Rafa.
"eh apa lo bilang?" protes Syahroni dan Siska barengan.
"kalo perlu bawa aja dua2nya, pak... saya ikhlas dunia akhirat kok" pinta Bowo memelas.
"eh apa maksud lo?" protes keduanya
"bro... lo bilang kalo kita bakal rekreasi ama cewek2 cantik bro, tapi kenapa yang ada malah duo judes begini hiks" Bowo curhat ke Rafa.
"udah terima aja nasib lo,
wo" jawab Rafa sambil menepuk pundak Bowo dari belakang.
"sabar wo, sabar..." Putri juga menepuk pundak Bowo.
"pa, kenapa yang di depan libut cekali pa?" tanya Rafi pada papanya.
"rebutan om Bowo" jawab Rafa asal
"oww" Rafi pun manggut-manggut.
"apa lo?" mereka kembali bertengakar
"semua orang juga tau kalo eke tu cantik sejagad tapi gak usah lihat segitunya kale" kali ini suaranya Syahroni.
"sabar wo, sabar..." Putri juga menepuk pundak Bowo.
"pa, kenapa yang di depan libut cekali pa?" tanya Rafi pada papanya.
"rebutan om Bowo" jawab Rafa asal
"oww" Rafi pun manggut-manggut.
"apa lo?" mereka kembali bertengakar
"semua orang juga tau kalo eke tu cantik sejagad tapi gak usah lihat segitunya kale" kali ini suaranya Syahroni.
"emang siapa juga yang
ngeliatin elo? mending lihat kuda nil yang mangap daripada lihat muka lo yang
angker itu" jawab Siska gak kalah judes.
"apa maksud lo heh?" kali ini Syahroni naik ke atas kursi kemudian berdiri sambil berkacak pinggang.
Bowo: ???
"angker... kayak kuburan gak pernah dibabat" Siska gak mau kalah.
Dia juga naik ke atas kursi kemudian berdiri dan berkacak pinggang, Bowo cuma bisa mendongak ke atas memperhatikan kelakuan teman sebangkunya.
"apa maksud lo heh?" kali ini Syahroni naik ke atas kursi kemudian berdiri sambil berkacak pinggang.
Bowo: ???
"angker... kayak kuburan gak pernah dibabat" Siska gak mau kalah.
Dia juga naik ke atas kursi kemudian berdiri dan berkacak pinggang, Bowo cuma bisa mendongak ke atas memperhatikan kelakuan teman sebangkunya.
"ASTAGHFIRULLAH AL'ADZHIM..."
Seketika Bowo baca istigfar saat gak sengaja melihat pemandangan layak sensor secara Syahroni memakai rok pendek Dora sedangkan ce Siska memakai rok K-Pop jadi mau gak mau terlihat pemandangan yang wow fantastic baby.
"ASTAGHFIRULLAH AL'ADZHIM..." Bowo gak berani buka mata, dia terus saja membaca istigfar karena takut dosa.
Seketika Bowo baca istigfar saat gak sengaja melihat pemandangan layak sensor secara Syahroni memakai rok pendek Dora sedangkan ce Siska memakai rok K-Pop jadi mau gak mau terlihat pemandangan yang wow fantastic baby.
"ASTAGHFIRULLAH AL'ADZHIM..." Bowo gak berani buka mata, dia terus saja membaca istigfar karena takut dosa.
Sementara Siska dan Syahroni terus
saja berantem dengan saling tunjuk sesekali mereka mencoba maju untuk menyerang
satu sama lain, hingga akhirnya mau gak mau paha mereka menyenggol pipi Bowo
bikin Bowo makin merem dan makin kenceng baca istigfarnya.
Terlihat pertikaiaan antara Syahroni vs Siska layaknya Jupe vs Depe.
Mereka saling mendorong dengan menggunakan dada, kalo Siska ce gak ada masalah secara masih kenceng lha Syahroni dari tadi sibuk benerin karena melorot2 terus secara imitasi.
Penumpang yang lain cuma geleng2 melihat kelakuan mereka berdua.
Hingga akhirnya ada sebuah mobil mewah yang membuntuti bus mereka. Mobil itupun melaju agar berjalan sejajar dengan bus.
"RAFI... RAFI...!!!" teriak dua orang bapak2 dari dalam mobil sambil melambaikan tangan.
Pak sopir dan seluruh penumpang segera melihatnya.
"KAKEK...!!!" tunjuk Rafi saat melihat duo Kakeknya di dalam mobil.
Terlihat pertikaiaan antara Syahroni vs Siska layaknya Jupe vs Depe.
Mereka saling mendorong dengan menggunakan dada, kalo Siska ce gak ada masalah secara masih kenceng lha Syahroni dari tadi sibuk benerin karena melorot2 terus secara imitasi.
Penumpang yang lain cuma geleng2 melihat kelakuan mereka berdua.
Hingga akhirnya ada sebuah mobil mewah yang membuntuti bus mereka. Mobil itupun melaju agar berjalan sejajar dengan bus.
"RAFI... RAFI...!!!" teriak dua orang bapak2 dari dalam mobil sambil melambaikan tangan.
Pak sopir dan seluruh penumpang segera melihatnya.
"KAKEK...!!!" tunjuk Rafi saat melihat duo Kakeknya di dalam mobil.
Siapakah duo Kakek yang dimaksud Rafi?
Siapa lagi kalo bukan duo Kakek rempong dalam dialog YOU'RE PERFECT TO ME...
"RAFI... RAFI...!!!" panggil duo Kakek dari dalam mobil sambil dada dada.
Raput saling memandang bingung.
"tolong berhenti sebentar pak sopir, itu ayah saya" pinta Rafa.
Pak sopir pun mengangguk dan CIIIIITTTTTTT...!!!
Bus pun berhenti mendadak.
"RAFI... RAFI...!!!" panggil duo Kakek dari dalam mobil sambil dada dada.
Raput saling memandang bingung.
"tolong berhenti sebentar pak sopir, itu ayah saya" pinta Rafa.
Pak sopir pun mengangguk dan CIIIIITTTTTTT...!!!
Bus pun berhenti mendadak.
"EH...EH...!!!" teriak Syahroni
dan Siska yang hilang keseimbangan, hingga akhirnya jatuh mengenai pak sopir
bikin pak sopir tersenyum senang secara keduanya meluk pak sopir.
"aduh gimana ce?" omel Siska dan Syahroni yang segera bangun dibantu Bowo.
Duo Kakek Rafi segera turun dari mobil kemudian masuk ke dalam bus dengan riang.
"aduh ayah, kenapa bisa sampai ke sini?" tanya Rafa pada ayahnya.
"aduh gimana ce?" omel Siska dan Syahroni yang segera bangun dibantu Bowo.
Duo Kakek Rafi segera turun dari mobil kemudian masuk ke dalam bus dengan riang.
"aduh ayah, kenapa bisa sampai ke sini?" tanya Rafa pada ayahnya.
"tadi ayah gak sengaja melihat Rafi
dalam bus ini karena takut terjadi apa2 sama cucuku makanya ayah ikuti sampai
ke sini haha" jawabnya beralasan, padahal Kakeknya emang NIAT banget
pengen ikut.
Coba lihat apa yang mereka kenakan mulai dari topi, kacamata hitam, kemeja lengan pendek motif bunga yang biasanya dipakai ke pantai, belum papan selancar yang mereka bawa aduh NIAT banget kan tu? emang buat apaan papan selancar? paling buat dakon ama Siska dan Syahroni.
Coba lihat apa yang mereka kenakan mulai dari topi, kacamata hitam, kemeja lengan pendek motif bunga yang biasanya dipakai ke pantai, belum papan selancar yang mereka bawa aduh NIAT banget kan tu? emang buat apaan papan selancar? paling buat dakon ama Siska dan Syahroni.
Raput cuma geleng2 kepala melihatnya.
"jadi boleh kan kita ikut tamasya? hehe" pinta keduanya.
"tapi kursinya udah penuh, emang ayah mau duduk di mana?" tanya Putri
"tenang kita udah bawa kursi sendiri kok emm.. kita akan duduk dekat pak sopir, boleh kan pak sopir? hehe" bujuknya.
"jadi boleh kan kita ikut tamasya? hehe" pinta keduanya.
"tapi kursinya udah penuh, emang ayah mau duduk di mana?" tanya Putri
"tenang kita udah bawa kursi sendiri kok emm.. kita akan duduk dekat pak sopir, boleh kan pak sopir? hehe" bujuknya.
"oh iya iya silahkan"
jawab pak sopir
"asyik" kata mereka senang
"aku mau tamasya ama cucuku, kamu sekarang boleh pulang" teriaknya dari dalam bus pada sopir yang mengantarnya tadi.
"baik, tuan" jawab sopir itu kemudian pergi.
"hallo semuanya, perkenalkan saya Kakeknya Rafi hehe" sapa ayahnya Rada pada seluruh penumpang sambil dada dada.
"saya juga Kakeknya Rafi hehe" sahut ayahnya Putri gak mau kalah.
"iyaaaa" jawab semua penumpang.
Raput cuma geleng2 melihatnya.
"asyik" kata mereka senang
"aku mau tamasya ama cucuku, kamu sekarang boleh pulang" teriaknya dari dalam bus pada sopir yang mengantarnya tadi.
"baik, tuan" jawab sopir itu kemudian pergi.
"hallo semuanya, perkenalkan saya Kakeknya Rafi hehe" sapa ayahnya Rada pada seluruh penumpang sambil dada dada.
"saya juga Kakeknya Rafi hehe" sahut ayahnya Putri gak mau kalah.
"iyaaaa" jawab semua penumpang.
Raput cuma geleng2 melihatnya.
"Kakek" Rafi segera menghampiri kedua Kakeknya.
"cucuku Rafi"
Ayahnya Rafa segera membuka tangannya tapi secepat kilat Ayahnya Putri malah merebutnya, hingga akhirnya Rafi jadi rebutan mereka berdua bikin semua mata memandang ke arahnya.
"cucuku Rafi"
Ayahnya Rafa segera membuka tangannya tapi secepat kilat Ayahnya Putri malah merebutnya, hingga akhirnya Rafi jadi rebutan mereka berdua bikin semua mata memandang ke arahnya.
"hehehe mending Rafi duduk di sini aja ya" kata ayahnya Rafa
salting kemudian menaruh Rafi di tengah2 mereka berdua biar adil.
"iya daripada kita gak diajak tamasya hehe" jawab ayahnya Putri pura2 damai ama ayahnya Rafa biar gak ditendang cowok dari bus.
"iya daripada kita gak diajak tamasya hehe" jawab ayahnya Putri pura2 damai ama ayahnya Rafa biar gak ditendang cowok dari bus.
Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di tempat wisata.
"patung apaan tu jelek banget?" protes Syahroni saat melihat pintu masuk tempat wisata berbentuk macan mangap...
"eh mulut baskom udah deh gak usah protes mulu, emang lo pikir waktu lo mangap apa lebih bagus daripada macan mangap itu" sahut Siska sewot.
"patung apaan tu jelek banget?" protes Syahroni saat melihat pintu masuk tempat wisata berbentuk macan mangap...
"eh mulut baskom udah deh gak usah protes mulu, emang lo pikir waktu lo mangap apa lebih bagus daripada macan mangap itu" sahut Siska sewot.
"eke kalo mangap gak sembarang mangap kale... penuh
penghayatan cyin biar kalo dilihat dari depan dan samping tetep enak dilihat
gitu gak kayak patung jelek itu" jawab Syahroni
"ihh mau dilihat dari segala arah muke lo tetep aja sumpek gak ada bagus2nya apalagi mangap, aduh laler aja males masuk gara2 takut lihat muka angker lo" sahut Siska.
"ihh mau dilihat dari segala arah muke lo tetep aja sumpek gak ada bagus2nya apalagi mangap, aduh laler aja males masuk gara2 takut lihat muka angker lo" sahut Siska.
"apaan ce lo? syirik aja ama eke? lo iri ya ama kecantikan
eke?" Syahroni mulai berdiri kesal.
"ihh males banget gue, ngapain syirik ama muka abisatrak kayak gitu" Siska juga berdiri.
"haduh ribut lagi ribut lagi" batin Bowo mulai sumpek.
"macem2 lo ama eke heh?" Syahroni berkacak pinggang sambil menggoyang-goyangkan dadanya.
"ihh males banget gue, ngapain syirik ama muka abisatrak kayak gitu" Siska juga berdiri.
"haduh ribut lagi ribut lagi" batin Bowo mulai sumpek.
"macem2 lo ama eke heh?" Syahroni berkacak pinggang sambil menggoyang-goyangkan dadanya.
"emangnya lo pikir gue takut ama lo" Siska juga gak mau
kalah. Dia juga maju berkacak pinggang
sambil menggoyang dadanya.
"udah... udah terserah siapa yang mau mangap, gak ada yang mangap juga gak apa2" protes Bowo yang mulai kesal melihat kelakuan 2 orang di sebelahnya.
Tapi APESnya pas Bowo mau berdiri, eh gak tahunya Syahroni ama Siska maju barengan ke arah Bowo.
"udah... udah terserah siapa yang mau mangap, gak ada yang mangap juga gak apa2" protes Bowo yang mulai kesal melihat kelakuan 2 orang di sebelahnya.
Tapi APESnya pas Bowo mau berdiri, eh gak tahunya Syahroni ama Siska maju barengan ke arah Bowo.
Hingga akhirnya Bowo diam seketika, mau baca istigfar juga gak bisa
secara dia udah pingsan duluan gara2 diapit 2 tempat ASI yang satu ce asli tapi
gak tahu yang satunya, yang pasti keduanya bikin Bowo langsung semaput.
"ini tempat apa?" tanya ayah Rafa saat melihat pintu macan mangap.
"bukannya kita mau ke pantai ya?" tanya ayah Putri.
"berarti kita salah kostum dong" sambung ayahnya Putri. Ayah Rafa cuma bisa mengangkat bahu.
"ini tempat apa?" tanya ayah Rafa saat melihat pintu macan mangap.
"bukannya kita mau ke pantai ya?" tanya ayah Putri.
"berarti kita salah kostum dong" sambung ayahnya Putri. Ayah Rafa cuma bisa mengangkat bahu.
"STOP... STOP...!!!" Penjaga pintu masuk mencoba
menghentikan bus mereka.
Petugas itu mencoba mengamati tiap wajah penumpang yang duduk di depan.
"bisa cowok sebentar, pak?" pintanya pada pak sopir dan pak sopir pun segera turun.
Terlihat petugas itu meminta pak sopir mengeluarkan surat kelengakapan dan pak sopir segera menyerahkannya. Petugas itu mencoba memeriksanya.
30 menit kemudian..
Petugas itu mencoba mengamati tiap wajah penumpang yang duduk di depan.
"bisa cowok sebentar, pak?" pintanya pada pak sopir dan pak sopir pun segera turun.
Terlihat petugas itu meminta pak sopir mengeluarkan surat kelengakapan dan pak sopir segera menyerahkannya. Petugas itu mencoba memeriksanya.
30 menit kemudian..
Petugas itu masih menahan bus padahal sedari tadi banyak bus yang
dibiarkan masuk begitu saja.
"aduh lama banget ce? bedak eke keburu luntur ni" protes Syahroni
"jelas aja luntur, lo beli bedaknya kiloan" sahut Siska.
Sementara Bowo masih gak bersuara secara dia masih semaput.
"ada apa pa, kok lama?" tanya Rafi yang mulai merasa bosan.
"sabar ya sayang, sebentar lagi kita masuk kok" jawab papa.
"tapi lafi pengen lihat buaya, pa" rengek Rafi.
"aduh lama banget ce? bedak eke keburu luntur ni" protes Syahroni
"jelas aja luntur, lo beli bedaknya kiloan" sahut Siska.
Sementara Bowo masih gak bersuara secara dia masih semaput.
"ada apa pa, kok lama?" tanya Rafi yang mulai merasa bosan.
"sabar ya sayang, sebentar lagi kita masuk kok" jawab papa.
"tapi lafi pengen lihat buaya, pa" rengek Rafi.
Mendengar hal itu, Kakek Rafi jadi ikutan gerah.
"kayaknya kita mesti bertindak nih" ajak ayahnya Putri pada ayahnya Rafa dan ayah Rafa pun mengangguk mengerti.
"ayah mau ke mana?" tanya Rafa takut ayahnya bikin masalah.
"kita mau cowok sebentar, tenang kita gak akan bikin masalah kok hehe" jawab ayahnya yang tahu maksud Rafa.
Selang kemudian..
"ada masalah apa ya, kok lama?" tanya Kakeknya Rafi saat menghampiri petugas itu.
"kayaknya kita mesti bertindak nih" ajak ayahnya Putri pada ayahnya Rafa dan ayah Rafa pun mengangguk mengerti.
"ayah mau ke mana?" tanya Rafa takut ayahnya bikin masalah.
"kita mau cowok sebentar, tenang kita gak akan bikin masalah kok hehe" jawab ayahnya yang tahu maksud Rafa.
Selang kemudian..
"ada masalah apa ya, kok lama?" tanya Kakeknya Rafi saat menghampiri petugas itu.
"maaf bus bapak tidak bisa masuk" jawab petugas itu
sombong.
"memangnya kenapa? apa surat2nya gak lengakap?" tanya Kakek
"surat2nya ce gak ada masalah"jawab petugas
"trus?" tanya Kakek
"sekarang kan lagi musin jaringan teroris jadi kami mesti waspada, gak mau kan tiba2 ada bom meledak di dalam karena kelalaian kami, jadi kami mesti selektif memilih pengunjung" jawab petugas.
"jadi maksud kamu tampang2 kita kayak jaringan teroris gitu?" protes Kakek.
"memangnya kenapa? apa surat2nya gak lengakap?" tanya Kakek
"surat2nya ce gak ada masalah"jawab petugas
"trus?" tanya Kakek
"sekarang kan lagi musin jaringan teroris jadi kami mesti waspada, gak mau kan tiba2 ada bom meledak di dalam karena kelalaian kami, jadi kami mesti selektif memilih pengunjung" jawab petugas.
"jadi maksud kamu tampang2 kita kayak jaringan teroris gitu?" protes Kakek.
Tapi sebelum petugas itu menjawab, Syahroni udah turun dari bus
sambil ngomel.
"aduh ada apa ce kok lama banget? bedak eke sampai luntur ni" protesnya dengan memakai bedak sambil berjalan.
"dek banci tau hak apa yang dikatakan petugas ini?" beritahu Kakek Rafi.
"apa om?" tanya Syahroni sambil benerin bedaknya.
"aduh ada apa ce kok lama banget? bedak eke sampai luntur ni" protesnya dengan memakai bedak sambil berjalan.
"dek banci tau hak apa yang dikatakan petugas ini?" beritahu Kakek Rafi.
"apa om?" tanya Syahroni sambil benerin bedaknya.
"dia bilang kalo tampang2 kita kayak jaringan teroris"
jawab Kakek Rafi kesal.
"WHAT...!!!!!!!" teriak Syahroni kaget.
Saking kagetnya, dia sampai beberapa kali ngaca apa bener mukanya kayak teroris. Syahroni segera menghampiri petugas itu dengan geram.
"apa lo tau berapa banyak uang yang eke cowokin buat benerin ni muka heh?" kata Syahroni seraya menarik kerah baju tu petugas
"WHAT...!!!!!!!" teriak Syahroni kaget.
Saking kagetnya, dia sampai beberapa kali ngaca apa bener mukanya kayak teroris. Syahroni segera menghampiri petugas itu dengan geram.
"apa lo tau berapa banyak uang yang eke cowokin buat benerin ni muka heh?" kata Syahroni seraya menarik kerah baju tu petugas
"liat dong baik2, masa muka cakep
se-jabotabek gini dibilang kayak teroris" katanya seraya mendekatkan wajahnya
agar petugas itu melihatnya dengan seksama
Memang
kalo didekati gak mirip teroris sih? Tapi malah
kayak dedengakotnya teroris.
"rasanya pengen gue bom muka ni orang" batin petugas itu
"rasanya pengen gue bom muka ni orang" batin petugas itu
"di mana rumah lo heh?" tanya Syahroni
"ngapain nanya2 rumah saya?" petugas itu balik tanya
"kalo lebaran eke mau zakat ke rumah lo" jawab Syahroni asal
petugas:???
"eke mau garong rumah lo" kata Syahroni kesal
"udah biar kita yang selesaikan dek banci" pinta Kakeknya Rafi
"lama2 darah tinggiku kumat liat muka ni petugas" kata Kakek
"ngapain nanya2 rumah saya?" petugas itu balik tanya
"kalo lebaran eke mau zakat ke rumah lo" jawab Syahroni asal
petugas:???
"eke mau garong rumah lo" kata Syahroni kesal
"udah biar kita yang selesaikan dek banci" pinta Kakeknya Rafi
"lama2 darah tinggiku kumat liat muka ni petugas" kata Kakek
Syahroni dengan sigap memegangi itu petugas dari
belakang maklum jiwa banser alias banci serem.
"ada apa ini?" tanya petugas itu bingung
"diem lo, apa mau lo gue iket di pohon terus gue kasih keranggang hah?" ancam Syahroni. Petugas itu segera menggeleng.
"pernah liat sate tanpa ditusuk gak?" tanya Kakeknya Rafi seraya mendekatkan wajahnya pada petugas itu. Petugas itu menggeleng.
"pernah liat ikan pepes tanpa daun gak?" tanya Kakeknya lagi. Petugas itu kembali menggeleng.
"apa mau nasib lo kayak dua ikan itu heh?" ancam Kakeknya Rafi sambil membuka baju hingga terlihat tatau naga di dadanya.
petugas:???
"ada apa ini?" tanya petugas itu bingung
"diem lo, apa mau lo gue iket di pohon terus gue kasih keranggang hah?" ancam Syahroni. Petugas itu segera menggeleng.
"pernah liat sate tanpa ditusuk gak?" tanya Kakeknya Rafi seraya mendekatkan wajahnya pada petugas itu. Petugas itu menggeleng.
"pernah liat ikan pepes tanpa daun gak?" tanya Kakeknya lagi. Petugas itu kembali menggeleng.
"apa mau nasib lo kayak dua ikan itu heh?" ancam Kakeknya Rafi sambil membuka baju hingga terlihat tatau naga di dadanya.
petugas:???
Setelah
melihat tatau itu langsung terbayang di pikirannya kalo dia bakalan dijadiin sate
tanpa tusuk atau pepes tanpa daun bikin
lututnya gemeteran.
"gimana?apa kita tetep gak boleh masuk
heh?" tanya Kakeknya Rafi dengan nada mengancam
"si...si...silahkan masuk atau kalo perlu gak usah bayar deh" jawab petugas itu ketakutan
"beneran ni?" tanya Kakek
"si...si...silahkan masuk atau kalo perlu gak usah bayar deh" jawab petugas itu ketakutan
"beneran ni?" tanya Kakek
"i..i..iya" jawabnya
tergagap
"ikhlas ni" tanya Kakek lagi. Petugas itu segera mengangguk
"lebih ikhlas lagi kalo di dunia ini gak ada tusuk sate atau daun buat pepes" batin petugas itu
"ikhlas ni" tanya Kakek lagi. Petugas itu segera mengangguk
"lebih ikhlas lagi kalo di dunia ini gak ada tusuk sate atau daun buat pepes" batin petugas itu
"nah gitu dong dari tadi" kata Kakek
kemudian pergi meninggalkannya dengan gaya ala2 jagoan biar sama keliatan
kayak jagoan Syahroni pun mengikutinya dari belakang sambil berjalan ngangkang....
"gimana yah?" tanya Rafa pada
ayahnya saat baru masuk ke dalam bus.
"semuanya sudah beres, sekarang kita bisa masuk" jawab ayahnya
"memang apa yang ayah lakukan?" tanya Rafa curiga
"semuanya sudah beres, sekarang kita bisa masuk" jawab ayahnya
"memang apa yang ayah lakukan?" tanya Rafa curiga
"kita bicara baik2 kok, bener gak?" jawab
ayahnya sambil melihat ke arah ayah Putri dan Syahroni. Mereka
berdua pun mengangguk.
"malah kita disuruh ke rumahnya buat mkan sate dan ikan pepes" sambung Syahroni mantap.
"malah kita disuruh ke rumahnya buat mkan sate dan ikan pepes" sambung Syahroni mantap.
"benarkah?" tanya Rafa
menatap curiga. Mereka bertiga pun mengangguk kemudian duduk seperti tidak
terjadi apa2.
Rafa:???
Dan bus pun berjalan masuk ke dalam
"holeeeee....!!!" sorak Rafi gembira
Rafa:???
Dan bus pun berjalan masuk ke dalam
"holeeeee....!!!" sorak Rafi gembira
"fufu...fufu..." tunjuk Rafi
saat melihat macan berkeliaran di sana sini
"itu mamanya fufu sayang" jawab mamanya
"owh...?" muka kaget Rafi
Rafi sangat antusias melihat binatang buas berkeliaran di sana sini saat bus mereka memasuki taman safari begitupun juga dengan para penumpang yang lain mereka sangat menikmati pemandangan di luar bus, tapi ada satu kayaknya yang gak menikmati perjalanan ini.
"aduh ngapain ce ke tempat beginian?" protes Syahroni
"emangnya kenapa? lagian pemandangan di luar juga bagus kok" jawab Siska
"itu mamanya fufu sayang" jawab mamanya
"owh...?" muka kaget Rafi
Rafi sangat antusias melihat binatang buas berkeliaran di sana sini saat bus mereka memasuki taman safari begitupun juga dengan para penumpang yang lain mereka sangat menikmati pemandangan di luar bus, tapi ada satu kayaknya yang gak menikmati perjalanan ini.
"aduh ngapain ce ke tempat beginian?" protes Syahroni
"emangnya kenapa? lagian pemandangan di luar juga bagus kok" jawab Siska
"bagus apaan kalo yang diliat cuma macan
dan
gajah... apa gak bosen mulai kecil sampe gede yang dliat cuma gajaaaaah
mulu" protesnya
"lebih bosen lagi kalo gajahnya pakai topeng muka lo" jawab Siska sewot
"ihh apaan ce? dari tadi syirik mulu ama eke" Syahroni menatap sinis
"lebih bosen lagi kalo gajahnya pakai topeng muka lo" jawab Siska sewot
"ihh apaan ce? dari tadi syirik mulu ama eke" Syahroni menatap sinis
"dari pada ribut terus di sini mending
bertengakarnya dilanjutkan diluar aja dari pada ngomel kayak orang jualan baskom rombeng mending
tu gajah elo timpukin ke muka dia" saran Bowo yang
udah siuman
"muke lo tu yang gue timpuk pakai gajah" sahut
Siska dan Syahroni gak terima
Bowo:???
"lho itu kan Pak Tarno?" tunjuk Putri saat gak sengaja melihat sosok Pak Tarno sedang menunggangi sapi d tengah taman safari
"mana?" tanya Rafa di sebelahnya
"oh iya bener, itu kan Pak Tarno juragan sapi itu ya?"sambung Rafa saat melihat penampakan Pak Tarno.
siapakah Pak Tarno yang d maksud?siapa lagi kalo bukan ce juragan sapi yang bikin Rafa sakit hati dalam dialog COCHA KISS 2.
"juragan sapi?" gumam Syahroni saat gak sengaja mendengar percakapan Raput.
Bowo:???
"lho itu kan Pak Tarno?" tunjuk Putri saat gak sengaja melihat sosok Pak Tarno sedang menunggangi sapi d tengah taman safari
"mana?" tanya Rafa di sebelahnya
"oh iya bener, itu kan Pak Tarno juragan sapi itu ya?"sambung Rafa saat melihat penampakan Pak Tarno.
siapakah Pak Tarno yang d maksud?siapa lagi kalo bukan ce juragan sapi yang bikin Rafa sakit hati dalam dialog COCHA KISS 2.
"juragan sapi?" gumam Syahroni saat gak sengaja mendengar percakapan Raput.
Heran deh kalo denger kata"juragan
sapi"langsung nyaut tu kuping, tadi waktu denger kalo Bowo juragan krupuk
biasa aja tu tapi kenapa giliran ada yang ngomongin juragan sapi kenapa
langsung mupeng tu orang.
"mana...mana???" Syahroni mencari juragan sapi yang dimaksud.
Diliatnya sosok wajah pas2an atau kalo boleh dibilang udah karatan sedang duduk di atas sapi dengan tangan dilipat di dada sambil memakai kaca mata hitam, eksis banget kan untung gak diterkam macan tu orang.
"mana...mana???" Syahroni mencari juragan sapi yang dimaksud.
Diliatnya sosok wajah pas2an atau kalo boleh dibilang udah karatan sedang duduk di atas sapi dengan tangan dilipat di dada sambil memakai kaca mata hitam, eksis banget kan untung gak diterkam macan tu orang.
"SIWON...SIWON...SIWON...!!!" Syahroni
berteriak histeris seakan ketemu cowok ganteng seganteng Siwon bikin semua
penumpang melihat keluar jendela dikiranya Siwon SUJU sedang berkeliaran di
taman safari.
"SIWON...SIWON...SIWON...!!!" Syahroni terus berteriak dengan muka mupeng sambil nempel ke kaca.
"SIWON...SIWON...SIWON...!!!" Syahroni terus berteriak dengan muka mupeng sambil nempel ke kaca.
"kalo itu mah bukan Siwon tapi SENIN KLIWON...!" protes
Siska saat mengetahui ternyata Pak Tarno yang dipanggil
Siwon oleh Syahroni.
Syahroni gak menggubris dia tetap saja berteriak histeris memanggil Senin Kliwon eh Siwon di depannya
Syahroni gak menggubris dia tetap saja berteriak histeris memanggil Senin Kliwon eh Siwon di depannya
"SIWON...SIWON...!! Syahroni mupeng
setengah mati ama Siwon versinya.
Di mana2 kalo orang sedang jatuh cinta kan yang muncul gambar love di matanya tapi kenapa di mata Syahroni yang muncul malah gambar sapi????
Di mana2 kalo orang sedang jatuh cinta kan yang muncul gambar love di matanya tapi kenapa di mata Syahroni yang muncul malah gambar sapi????
Beberapa saat kemudian..
Bus pun masuk ke dalam kawasan kebun binatang. Tempat wisata ini komplit ada taman safari, kebun binatang dan banyak wahana permainan jadi sekali jalan bisa dapat semuanya. Tapi sebelum masuk ke dalam kebun binatang mereka mampir dulu ke sebuah toko aksesoris yang menyediakan topi, sepatu atau kacamata berbentuk binatang.
Semua pengunjung sebelum masuk ke kebun binatang pasti mampir ke sini. Kalo kata Syahroni biar afdol cyin.
Bus pun masuk ke dalam kawasan kebun binatang. Tempat wisata ini komplit ada taman safari, kebun binatang dan banyak wahana permainan jadi sekali jalan bisa dapat semuanya. Tapi sebelum masuk ke dalam kebun binatang mereka mampir dulu ke sebuah toko aksesoris yang menyediakan topi, sepatu atau kacamata berbentuk binatang.
Semua pengunjung sebelum masuk ke kebun binatang pasti mampir ke sini. Kalo kata Syahroni biar afdol cyin.
Semua
penumpang turun dari bus kemudian masuk bersama2 ke dalam toko.
"aduh cocoknya eke pakai apaan ya?" pikir Syahroni saat baru masuk dan melihat begitu banyak aksesoris unyu.
Terlihat Rafi bersama mama papanya sedang sibuk memilih topi berbentuk binatang.
Para penumpang yang lain yang gak lain adalah RAPUTERS juga sedang sibuk memilih apa yang cocok untuk mereka kenakan.
"pilih saja semuanya yang kalian suka biar nanti om yang bayar hehe" kata Kakeknya pada seluruh pengunjung.
"beneran om?" tanya Syahroni
"bener" jawab Kakek mantap
"asyik...!!!" sorak semuanya, dan akhirnya mereka pun sibuk memilih
"aduh makasih ya, om baik deh" kata Syahroni saat menghampiri duo Kakek Rafi.
"aduh cocoknya eke pakai apaan ya?" pikir Syahroni saat baru masuk dan melihat begitu banyak aksesoris unyu.
Terlihat Rafi bersama mama papanya sedang sibuk memilih topi berbentuk binatang.
Para penumpang yang lain yang gak lain adalah RAPUTERS juga sedang sibuk memilih apa yang cocok untuk mereka kenakan.
"pilih saja semuanya yang kalian suka biar nanti om yang bayar hehe" kata Kakeknya pada seluruh pengunjung.
"beneran om?" tanya Syahroni
"bener" jawab Kakek mantap
"asyik...!!!" sorak semuanya, dan akhirnya mereka pun sibuk memilih
"aduh makasih ya, om baik deh" kata Syahroni saat menghampiri duo Kakek Rafi.
"iya sama2, dek banci" jawab duo Kakek
"aduh juga, ini panggil dek banci dong om panggil aja SYAH..." pas bilang syah, Syahroni ngomonginnya ala2 Cinta Laura gitu.
"syah...???" ulang duo Kakek
"iya, syah..." Syahroni menyebut nama depannya aja.
"syah apaan ya?apa SYAH-KAROTUL MAUT...???" tebak Kakek asal.
Syahroni:???
"aduh juga, ini panggil dek banci dong om panggil aja SYAH..." pas bilang syah, Syahroni ngomonginnya ala2 Cinta Laura gitu.
"syah...???" ulang duo Kakek
"iya, syah..." Syahroni menyebut nama depannya aja.
"syah apaan ya?apa SYAH-KAROTUL MAUT...???" tebak Kakek asal.
Syahroni:???
Selang
kemudian.. terlihat Rafi dan mama papanya keluar
dari toko ketiganya memakai topi macan yang sama.
"sayap apaan tu aneh banget?" tanya Syahroni saat melihat sayap yang dipakai Bowo
"sayap laron?" jawab Bowo kemudian pergi meninggalkan Syahroni
Syahroni:???
"sayap apaan tu aneh banget?" tanya Syahroni saat melihat sayap yang dipakai Bowo
"sayap laron?" jawab Bowo kemudian pergi meninggalkan Syahroni
Syahroni:???
"nemu di mana lo kacamata aneh begitu?" tanya
Siska saat melihat kacamata yang dipakai Syahroni
"kenapa? lo syirik ya ama kacamata eke?" jawabnya
"ihh siapa juga yang syirik, perasaan tadi di dalam gak ada tu kacamata kayak gitu, jangan2 lo ambil di gudang ya?" tanya Siska
"enak aja ngambil di gudang, ini tu limit edition gak sembarang orang bisa pakai" jawab Syahroni sambil benerin kacamatanya
"kayaknya tu kacamata emang cocok ama muka lo" kata Siska kmudian pergi
"bilang aja syirik" gerutu Syahroni kemudian mengeluarkan cermin.
Dalam cermin itu terlihat Syahroni memakai kacamata supergede dengan motif seperti matanya laler yang tadinya jelek eh sekarang makin keliatan jelek jadi mirip babon nya laler.
Sementara di belakang Syahroni terlihat duo Kakek Rafi yang garang plus tatoan sedang memakai bando hello kitty warna pink lagi di dalam kebun binatang...
Terlihat semua rombongan berjalan bersama melihat2 binatang
"apa itu pa? namanya apa itu pa?" Rafi terus bertanya saat melihat binatang yang gak tau namanya.
Papa dan mamanya dengan telaten menajwabnya.
"kenapa? lo syirik ya ama kacamata eke?" jawabnya
"ihh siapa juga yang syirik, perasaan tadi di dalam gak ada tu kacamata kayak gitu, jangan2 lo ambil di gudang ya?" tanya Siska
"enak aja ngambil di gudang, ini tu limit edition gak sembarang orang bisa pakai" jawab Syahroni sambil benerin kacamatanya
"kayaknya tu kacamata emang cocok ama muka lo" kata Siska kmudian pergi
"bilang aja syirik" gerutu Syahroni kemudian mengeluarkan cermin.
Dalam cermin itu terlihat Syahroni memakai kacamata supergede dengan motif seperti matanya laler yang tadinya jelek eh sekarang makin keliatan jelek jadi mirip babon nya laler.
Sementara di belakang Syahroni terlihat duo Kakek Rafi yang garang plus tatoan sedang memakai bando hello kitty warna pink lagi di dalam kebun binatang...
Terlihat semua rombongan berjalan bersama melihat2 binatang
"apa itu pa? namanya apa itu pa?" Rafi terus bertanya saat melihat binatang yang gak tau namanya.
Papa dan mamanya dengan telaten menajwabnya.
"apaan ce?" tanya Bowo saat tangannya ditarik
Syahroni keluar dari rombongan
"eke pengen minta bantuan lo?" jawab Syahroni
"apaan?" tanya Bowo bingung
"udah ikut aja" Syahroni segera menarik tangannya
"Bowo:???
"eke pengen minta bantuan lo?" jawab Syahroni
"apaan?" tanya Bowo bingung
"udah ikut aja" Syahroni segera menarik tangannya
"Bowo:???
"emang kita mau ke mana ce?" tanya Bowo
yang sudah berjalan cukup jauh dari rombongan
"nanti lo fotoin eke, sekarang eke lagi nyari tempat yang bagus biar hasilnya oke" jawab Syahroni tengok kanan kiri mencari tempat yang tepat
"kalo modelnya kayak elo mah meski foto di surga hasilnya tetep aja kayak di neraka" batin Bowo
"nanti lo fotoin eke, sekarang eke lagi nyari tempat yang bagus biar hasilnya oke" jawab Syahroni tengok kanan kiri mencari tempat yang tepat
"kalo modelnya kayak elo mah meski foto di surga hasilnya tetep aja kayak di neraka" batin Bowo
"nah di sini ni kayaknya tempat yang cocok"
kata Syahroni saat melihat sebuah tempat ala2 hutan gitu deh tapi dikasih pagar
rendah pakai kayu
"oke sekarang lo fotoin eke di sini" pinta Syahroni sambil bergaya di depan pagar
"aduh posenya yang bagus dikit dong, apa gak bisa biar keliatan cantik dikit gitu?" protes Bowo
"eh ini udah level tertinggi kadar kecantikan eke tau" jawab Syahroni sewot
"oke sekarang lo fotoin eke di sini" pinta Syahroni sambil bergaya di depan pagar
"aduh posenya yang bagus dikit dong, apa gak bisa biar keliatan cantik dikit gitu?" protes Bowo
"eh ini udah level tertinggi kadar kecantikan eke tau" jawab Syahroni sewot
Gara2 gak pengen hasilnya jelek Syahroni pun
mencari tempat yang lain,
"eh mau ke mana?" tanya Bowo saat melihat Syahroni manjat pager di belakangnya
Syahroni gak menggubris dia terus saja masuk ke dalam pagar
"kalo begini bagus gak?" tanya Syahroni berpose bak model papan triplek
"aduh siapa ce ganggu aja?" kata Syahroni saat dia tengah asyik berpose eh tiba2 ada yang memegang pundaknya.
Diliatnya tangan super gede berbulu item sedang nangakring di pundak Syahroni
"go..go...gorila" tunjuk Bowo tergagap saat melihat seekor gorila sedang menggandeng Syahroni
Syahroni:???
"eh mau ke mana?" tanya Bowo saat melihat Syahroni manjat pager di belakangnya
Syahroni gak menggubris dia terus saja masuk ke dalam pagar
"kalo begini bagus gak?" tanya Syahroni berpose bak model papan triplek
"aduh siapa ce ganggu aja?" kata Syahroni saat dia tengah asyik berpose eh tiba2 ada yang memegang pundaknya.
Diliatnya tangan super gede berbulu item sedang nangakring di pundak Syahroni
"go..go...gorila" tunjuk Bowo tergagap saat melihat seekor gorila sedang menggandeng Syahroni
Syahroni:???
"wah posenya bagus tu" kata Bowo
riang
"bagus pala lo..." gumam Syahroni mewek saat melirik gorila sedang nyengir ke arahnya
"yang mesra dong..." pinta Bowo asal
"ni anak lama2 ngeselin juga bukannya ditolongin eh malah dukung eke foto ama gorila" gumamnya kesal
"ngapain ni gorila liatin eke mulu jugaini2 eke dikira mantannya lagi?" gumam Syahroni ketakutan
"bagus pala lo..." gumam Syahroni mewek saat melirik gorila sedang nyengir ke arahnya
"yang mesra dong..." pinta Bowo asal
"ni anak lama2 ngeselin juga bukannya ditolongin eh malah dukung eke foto ama gorila" gumamnya kesal
"ngapain ni gorila liatin eke mulu jugaini2 eke dikira mantannya lagi?" gumam Syahroni ketakutan
"perasaan wajah eke udah jelek eh
ternyata ada yang lebih jelek lagi dari eke" batin Syahroni saat melihat
wajah gorila itu
"aduh perasaan eke gak enak ni" batin Syahroni saat gorila itu menatapnya dengan penuh cinta.
"aduh perasaan eke gak enak ni" batin Syahroni saat gorila itu menatapnya dengan penuh cinta.
Dan
benar saja gorila itu pun segera memeluk Syahroni dengan erat kemudian
menciuminya dengan nepsong.
Syahroni:???
Seketika Bowo terbahak melihatnya
Syahroni:???
Seketika Bowo terbahak melihatnya
15 menit kemudian..
Syahroni pun kembali dengan wajah yang tak beraturan kalo orang jawa bilang ini penceng kabeh.
Bowo makin terbahak
"lo tu temen eke apa temen gorila itu heh?" tanya Syahroni kesal
"emangnya kenapa?" tanya Bowo
"udah tau temennya sengsara bukannya ditolongin malah seneng liat temennya disosor gorila" protes Syahroni
"sengsara gimana? perasaan lo happy2 aja tu waktu disosor tu gorila" jawab Bowo terbahak
"happy pala lo" bentak Syahroni kesal kemudian gak sengaja dia melihat sebuah papan bertuliskan "kandang gorila"
"kenapa lo gak bilang dari tadi kalo tempat ini kandangnya gorila hah?" tanya Syahroni menatap sinis
"mana gue tau? gue juga gak tau kalo ada papan di situ, lagian lo semangat banget manjat pagernya, emang mau ketemu siapa? pacar lo?haha..." ledek Bowo terbahak bikin Syahroni kesal melihatnya.
Syahroni pun kembali dengan wajah yang tak beraturan kalo orang jawa bilang ini penceng kabeh.
Bowo makin terbahak
"lo tu temen eke apa temen gorila itu heh?" tanya Syahroni kesal
"emangnya kenapa?" tanya Bowo
"udah tau temennya sengsara bukannya ditolongin malah seneng liat temennya disosor gorila" protes Syahroni
"sengsara gimana? perasaan lo happy2 aja tu waktu disosor tu gorila" jawab Bowo terbahak
"happy pala lo" bentak Syahroni kesal kemudian gak sengaja dia melihat sebuah papan bertuliskan "kandang gorila"
"kenapa lo gak bilang dari tadi kalo tempat ini kandangnya gorila hah?" tanya Syahroni menatap sinis
"mana gue tau? gue juga gak tau kalo ada papan di situ, lagian lo semangat banget manjat pagernya, emang mau ketemu siapa? pacar lo?haha..." ledek Bowo terbahak bikin Syahroni kesal melihatnya.
Syahroni kembali membaca tulisan di bawahnya.
"Hati2 gorila sedang masa kawin" ejanya bikin Bowo makin terpingakal2.
"Hati2 gorila sedang masa kawin" ejanya bikin Bowo makin terpingakal2.
"apes banget deh eke" gerutu Syahroni
"yang mestinya bilang apes tu ya gorila itu kok bisa2nya nemu orang mukanya angker kayak lo haha" ledek Bowo bikin Syahroni manyun mendengarnya.
"yang mestinya bilang apes tu ya gorila itu kok bisa2nya nemu orang mukanya angker kayak lo haha" ledek Bowo bikin Syahroni manyun mendengarnya.
Sementara di tempat lain, terlihat semua
rombongan sedang berkumpul mendengarkan penjelasan dari pemandu tetang hutan dan
gua ini
"tempat ini sering dipakai untuk syuting film kolosal mulai dari film Tutur Tinular, Brama Kumbara dll" pemandu itu menjelaskan
"selain bisa melihat2 tempat ini anda juga bisa berfoto dengan menggunakan pakaian pendekar yang anda pilih, karena kami juga menyewakan kostumnya" sambung pemandu ramah
"tempat ini sering dipakai untuk syuting film kolosal mulai dari film Tutur Tinular, Brama Kumbara dll" pemandu itu menjelaskan
"selain bisa melihat2 tempat ini anda juga bisa berfoto dengan menggunakan pakaian pendekar yang anda pilih, karena kami juga menyewakan kostumnya" sambung pemandu ramah
Hingga akhirnya, semua rombongan beramai2
memilih kostum pendekar sesuai selera mereka,setelah didandani baru deh mereka bisa
foto2.
Terlihat Rafi dan papanya sedang berfoto menaiki kuda sambil memakai kostum Kamandanu, berikutnya giliran mamanya yang juga berfoto bersama Rafi sambil memakai kostum Mantili.
Terlihat Rafi dan papanya sedang berfoto menaiki kuda sambil memakai kostum Kamandanu, berikutnya giliran mamanya yang juga berfoto bersama Rafi sambil memakai kostum Mantili.
"ada apa ini...ada apa ini?" tanya Syahroni
heboh saat baru datang bersama Bowo
"eke juga pengen dong difoto sambil memakai baju kayak mamanya lafi" pinta Syahroni saat melihat Rafi dan mamanya sedang berfoto bersama di atas kuda
"eke juga pengen dong difoto sambil memakai baju kayak mamanya lafi" pinta Syahroni saat melihat Rafi dan mamanya sedang berfoto bersama di atas kuda
"yang dia pakai itu
kostum mantili" jawab penata kostum
"emm kalo mbak ce kurang cocok memakai kostum itu, bentar saya pilihkan ya?" sambungnya. Syahroni manggut2 semangat.
Beberapa saat kemudian.. Saat wajah Syahroni mulai dirias.
"nanti mbak cukup ketawa2 aja ya kalo difoto" pinta penata rias
"emang pendekar apa yang kerjaanya cuma ketawa2 doang? wiro sableng bukan?" tebak Syahroni bingung.
Penata rias itu cuma tersenyum mendengarnya, hingga akhirnya ...
"ehehehe...ehehehe...." tawa Syahroni sambil membawa tongakat dengan rambut panjang putih saat berpose di dalam gua.
Seketika Bowo terbahak saat tau kalo kostum yang dikenakan Syahroni adalah kostum mak lampir bikin Syahroni manyun melihatnya.
"bisa ganti kostum yang lain gak?" protes Syahroni
"kostum apa mbak?" tanya penata busana bingung
"terserah yang penting gak pakai jubah (mak lampir)" jawab Syahroni
Hingga akhirnya...
Syahroni memilih sendiri kostumnya tanpa tau nama pendekarnya
Selang kemudian..
"wah kalo yang ini cocok banget ama eke" katanya senang
"beneran mbak mau pakai kostum ini?" tanya penata kostum ragu. Syahroni pun mengangguk dengan yakin
Hingga akhirnya..
"woiiii...kenapa gak bilang dari tadi kalo eke mesti berpose kayak gini?" protesnya saat sudah berdiri di atas buaya
"lho mbak sendirikan tadi yang milih kostumnya" jawab penata kostum
"emang ini kostum apaan?" tanya Syahroni bingung
"jaka tingakir..." jawab penata itu
Syahroni:???
"emm kalo mbak ce kurang cocok memakai kostum itu, bentar saya pilihkan ya?" sambungnya. Syahroni manggut2 semangat.
Beberapa saat kemudian.. Saat wajah Syahroni mulai dirias.
"nanti mbak cukup ketawa2 aja ya kalo difoto" pinta penata rias
"emang pendekar apa yang kerjaanya cuma ketawa2 doang? wiro sableng bukan?" tebak Syahroni bingung.
Penata rias itu cuma tersenyum mendengarnya, hingga akhirnya ...
"ehehehe...ehehehe...." tawa Syahroni sambil membawa tongakat dengan rambut panjang putih saat berpose di dalam gua.
Seketika Bowo terbahak saat tau kalo kostum yang dikenakan Syahroni adalah kostum mak lampir bikin Syahroni manyun melihatnya.
"bisa ganti kostum yang lain gak?" protes Syahroni
"kostum apa mbak?" tanya penata busana bingung
"terserah yang penting gak pakai jubah (mak lampir)" jawab Syahroni
Hingga akhirnya...
Syahroni memilih sendiri kostumnya tanpa tau nama pendekarnya
Selang kemudian..
"wah kalo yang ini cocok banget ama eke" katanya senang
"beneran mbak mau pakai kostum ini?" tanya penata kostum ragu. Syahroni pun mengangguk dengan yakin
Hingga akhirnya..
"woiiii...kenapa gak bilang dari tadi kalo eke mesti berpose kayak gini?" protesnya saat sudah berdiri di atas buaya
"lho mbak sendirikan tadi yang milih kostumnya" jawab penata kostum
"emang ini kostum apaan?" tanya Syahroni bingung
"jaka tingakir..." jawab penata itu
Syahroni:???
Selang kemudian... Mereka pun beralih ke
tempat foto ala2 film India gitu.
Terlihat Rafa memakai kostum Rama, Putri memakai kostum Sinta sedangkan ce kecil Rafi memakai kostum Krisna... Mereka bertiga foto bersama Rafa berdiri sedangkan Putri duduk sambil memangaku Rafi d sebelahnya dengan latar belakang pemandangan yang sangat indah
"pengen foto seperti itu" pinta Syahroni pada fotografernya
"antri dulu dong mbak" jawab fotografer
"gak mau pokoknya sekarang" Syahroni bersikeras
"ya udah biar nanti teman saya yang foto mbak" sarannya
Selang
kemudian
"apa maksudnya ni...apa maksudnya ni...???" protes Syahrini
"udah gak usah pasang muka kesenengan gitu deh" sindir Bowo di sebelah fotografer
"iya saking senengnya sampe eke gak tau besok eke masih hidup atau gak gara-gara berpose kayak gini" protesnya sambil melirik makhluk di sebelahnya
"tenang aja itu palsu kok" Bowo mencoba menenangkan
"palsu pala lo...emang lo pikir eke gak tau mana kobra bo'ongan ama yang beneran" protesnya dengan tubuh mematung sambil terus melirik ke arah kobra di sebelahnya
"apa maksudnya ni...apa maksudnya ni...???" protes Syahrini
"udah gak usah pasang muka kesenengan gitu deh" sindir Bowo di sebelah fotografer
"iya saking senengnya sampe eke gak tau besok eke masih hidup atau gak gara-gara berpose kayak gini" protesnya sambil melirik makhluk di sebelahnya
"tenang aja itu palsu kok" Bowo mencoba menenangkan
"palsu pala lo...emang lo pikir eke gak tau mana kobra bo'ongan ama yang beneran" protesnya dengan tubuh mematung sambil terus melirik ke arah kobra di sebelahnya
"salah lo sendiri jadi orang gak sabaran
terima deh akibatnya" Bowo menahan tawa melihat Syahroni duduk gemeteran sambil berpose
ala dewa orang india yang di lehernya dikalungin
ular cobra.
"udah jangan banyak bacot deh
lo wo,ni cobra kenapa lagi? ngeliatin eke mulu..?" gumamnya gemeteran
"naksir kali ama lo" bwo menahan tawa
"maaf pak, cobra kameranya di depan bukan di muka eke jadi tolong liat ke depan aja ya" pintanya tapi tu cobra tetap memandang Syahroni
"naksir kali ama lo" bwo menahan tawa
"maaf pak, cobra kameranya di depan bukan di muka eke jadi tolong liat ke depan aja ya" pintanya tapi tu cobra tetap memandang Syahroni
"waduh wo,
ngapain tu cobra mangap2?" Syahroni makin gemeteran
"aduh pak cobra kalo pengen mamerin gigi mah entar aja kalo eke dah pulang...hiks" katanya ketakutan
"lo ce gerak mulu" protes Bowo
"emang lo pkir dari tadi eke senam aerobik apa?hiks" dia pun mewek
"bentar lagi selesai kok" jawab Bowo
"bentar lagi...bentar lagi mulu bokong eke sampe panas ni ditambah makhluk horor di samping eke" liriknya
"aduh pak cobra kalo pengen mamerin gigi mah entar aja kalo eke dah pulang...hiks" katanya ketakutan
"lo ce gerak mulu" protes Bowo
"emang lo pkir dari tadi eke senam aerobik apa?hiks" dia pun mewek
"bentar lagi selesai kok" jawab Bowo
"bentar lagi...bentar lagi mulu bokong eke sampe panas ni ditambah makhluk horor di samping eke" liriknya
"aduh bentar ya saya tinggal ke
belakang dulu soalnya perut saya mules" kata fotografer kemudian pergi ke belakang
Syahroni:???
Syahroni:???
Sementara di
tempat lain.. terlihat semua rombongan naik d atas bebek kayuh dengan berpasang
pasangan di sebuah danau, seperti yang terlihat Rafi bersama mama papanya duduk
di atas bebek kayuh.
"mama ingat gak dulu kita pernah ke sini...?" kata Rafa sambil menikmati pemandangan sekitar dengan mengayuh agar bebeknya bisa berjalan.
Putri:???
"waktu itu kita mengayuh bersama sambil berpegangan tangan" senyum Rafa sambil mengingat kembali masa2 dulu tanpa melihat ke arah Putri
Putri:???
"saat itu rasanya dunia milik kita berdua" sambung Rafa tetap tersenyum
Putri:???
"mama ingat gak dulu kita pernah ke sini...?" kata Rafa sambil menikmati pemandangan sekitar dengan mengayuh agar bebeknya bisa berjalan.
Putri:???
"waktu itu kita mengayuh bersama sambil berpegangan tangan" senyum Rafa sambil mengingat kembali masa2 dulu tanpa melihat ke arah Putri
Putri:???
"saat itu rasanya dunia milik kita berdua" sambung Rafa tetap tersenyum
Putri:???
"bentar deh fi...perasaan mama baru
pertama kali ke sini deh, terus siapa yang pernah naik bebek
kayuh sambil berpegangan tangan ama papa?" sindir Putri
Rafa:???
"ama capa pa?" tanya Rafi bingung
"dulu waktu pake baju biru..." jawab Rafa gelagapan
"mama gak pernah punya baju berwarna biru" jawab Putri sewot
"trus siapa dong dulu yang pernah datang ke sini ama papa hehe...?" Rafa garuk2 kepala bingung
"gak tau...mantan papa kali" jawab Putri sambil buang muka
Rafa:???
"ama capa pa?" tanya Rafi bingung
"dulu waktu pake baju biru..." jawab Rafa gelagapan
"mama gak pernah punya baju berwarna biru" jawab Putri sewot
"trus siapa dong dulu yang pernah datang ke sini ama papa hehe...?" Rafa garuk2 kepala bingung
"gak tau...mantan papa kali" jawab Putri sambil buang muka
Rafa:???
Selang kemudian...
Semua rombongan menuju ke rumah makan yang masih di kawasan tempat wisata itu.
"pesan saja yang kalian suka biar nanti om yang bayar" kata Kakeknya Rafi yang disambut sorak oleh semua rombongan.
Semua rombongan menuju ke rumah makan yang masih di kawasan tempat wisata itu.
"pesan saja yang kalian suka biar nanti om yang bayar" kata Kakeknya Rafi yang disambut sorak oleh semua rombongan.
"Rafi bilang
ama papa kamu habis ni gak usah belikan mama baju warna biru" sindir Putri
sambil menyuapi Rafi
"gak boyeh pa" sahut Rafi sambil maem
"maaf ma tadi papa gak sengaja...setelah papa ingat2 ternyata dulu papa pernah ke sini ama...?" tapi belum sempat Rafa menyebutkan namanya, Putri sudah menyahutnya.
"terserah dulu papa ke sini ama panci ato baskom mama gak peduli" sahut Putri tanpa melihat ke arah Rafa
Rafa:???
"gak boyeh pa" sahut Rafi sambil maem
"maaf ma tadi papa gak sengaja...setelah papa ingat2 ternyata dulu papa pernah ke sini ama...?" tapi belum sempat Rafa menyebutkan namanya, Putri sudah menyahutnya.
"terserah dulu papa ke sini ama panci ato baskom mama gak peduli" sahut Putri tanpa melihat ke arah Rafa
Rafa:???
Sementara di tempat lain...
"aduh kebelet...kebelet...kebelet...!!!" Syahroni berlari ke toilet cewek
"eh mo ngapain lo?" Siska sgera menghadangny saat baru kluar dari toilet
"udah cepet minggir nyi blorong, emergency ni" Syahroni mencoba menerobos masuk
"tempat lo bukan di sini" cegah Siska
"udah jangan banyak bacot lo, perut eke udah kontraksi ni" jawabnya sambil megangi perut
"kontraksi dari Hongkong..." sahut Siska
"terserah mo dari Hongkong kek singapura kek...yang penting eke bisa ngeluarin ni zimat" jawabnya meringis karena mules
Siska:???
"aduh kebelet...kebelet...kebelet...!!!" Syahroni berlari ke toilet cewek
"eh mo ngapain lo?" Siska sgera menghadangny saat baru kluar dari toilet
"udah cepet minggir nyi blorong, emergency ni" Syahroni mencoba menerobos masuk
"tempat lo bukan di sini" cegah Siska
"udah jangan banyak bacot lo, perut eke udah kontraksi ni" jawabnya sambil megangi perut
"kontraksi dari Hongkong..." sahut Siska
"terserah mo dari Hongkong kek singapura kek...yang penting eke bisa ngeluarin ni zimat" jawabnya meringis karena mules
Siska:???
Selang kemudian...
terlihat Bowo mau masuk ke dalam toilet pria
"eh...eh...eke duluan" Syahroni mencoba mendahului setelah berlari dari toilet cewek
"ngapain lo di sini?" tanya Bowo bingung
"haduh ini lagi kebanyakan tanya udah tau orang lagi mules masa mau karaoke..." protes Syahroni
"setelah lo putusin nama lo jadi Syahroni berarti lo juga udah putus ama yang namanya toilet cowok...ok" kata Bowo menutup pintu sambil dada...dada
"hey...hey...trus gimana ni zimat eke? eke mesti buang ke mana?" tanyanya sambil menggedor pintu
"terserah lo mau buang ke mana? ke semak2 juga boleh..." jawab Bowo dari dalam
Syahroni:???
Kalo teroris mati ditolak bumi tapi kalo banci ditolak WC
"eh...eh...eke duluan" Syahroni mencoba mendahului setelah berlari dari toilet cewek
"ngapain lo di sini?" tanya Bowo bingung
"haduh ini lagi kebanyakan tanya udah tau orang lagi mules masa mau karaoke..." protes Syahroni
"setelah lo putusin nama lo jadi Syahroni berarti lo juga udah putus ama yang namanya toilet cowok...ok" kata Bowo menutup pintu sambil dada...dada
"hey...hey...trus gimana ni zimat eke? eke mesti buang ke mana?" tanyanya sambil menggedor pintu
"terserah lo mau buang ke mana? ke semak2 juga boleh..." jawab Bowo dari dalam
Syahroni:???
Kalo teroris mati ditolak bumi tapi kalo banci ditolak WC
Sementara di
tempat lain...
Terlihat duo Kakek Rafi sedang naik kereta gantung tanpa atap cuma ada tempat duduk plus besi pengaman d depany
"hehe pemandangannya sangat indah ya kalo diliat dari atas sini" kata ayah Rafa
"iya hehe" sahut ayah Putri senang
"eh tapi ngomong2 itu apa ya?" tunjuk ayah Putri
"mana?" bikin ayah Rafa penasaran
"ituloh..." tunjuk ayah Putri sekali lagi
Dan terlihat seseorang yang mengaku makhluk Tuhan paling seksoy sedang ngeden di dalam jamban yang terbuka atapnya.
Duo Kakek:???
Terlihat duo Kakek Rafi sedang naik kereta gantung tanpa atap cuma ada tempat duduk plus besi pengaman d depany
"hehe pemandangannya sangat indah ya kalo diliat dari atas sini" kata ayah Rafa
"iya hehe" sahut ayah Putri senang
"eh tapi ngomong2 itu apa ya?" tunjuk ayah Putri
"mana?" bikin ayah Rafa penasaran
"ituloh..." tunjuk ayah Putri sekali lagi
Dan terlihat seseorang yang mengaku makhluk Tuhan paling seksoy sedang ngeden di dalam jamban yang terbuka atapnya.
Duo Kakek:???
Selang kemudian...
"bisa gak?" tanya Bowo saat mengajari Syahroni naik sepeda
"bisa kok..." jawab Syahroni gemeteran saat menaiki sepeda yang disediakan pihak pengelola wisata
"ya udah cepet jalan..." pinta Bowo yang sedari tadi megangin sepeda Syahroni
"gini2 butuh kesiapan mental dulu..." kilah Syahroni
"kesiapan mental apaan? tinggal kayuh apa susahnya ce...anak kecil juga bisa kali..." jawab Bowo yang mulai kesal
"eh gini2 eke anggota geng motor tau..." sahut Syahroni
"geng motor apaan? jangan2 geng motor yang suka nganterin ibu2 ke pasar..." ledek Bowo
"kalo itu mah bukan geng motor tapi ojek bro..." protes Syahroni
"bisa gak?" tanya Bowo saat mengajari Syahroni naik sepeda
"bisa kok..." jawab Syahroni gemeteran saat menaiki sepeda yang disediakan pihak pengelola wisata
"ya udah cepet jalan..." pinta Bowo yang sedari tadi megangin sepeda Syahroni
"gini2 butuh kesiapan mental dulu..." kilah Syahroni
"kesiapan mental apaan? tinggal kayuh apa susahnya ce...anak kecil juga bisa kali..." jawab Bowo yang mulai kesal
"eh gini2 eke anggota geng motor tau..." sahut Syahroni
"geng motor apaan? jangan2 geng motor yang suka nganterin ibu2 ke pasar..." ledek Bowo
"kalo itu mah bukan geng motor tapi ojek bro..." protes Syahroni
"ya udah cepat
kayuh...lo gak pengen kan diledek anak kecil gara-gara gak bisa naik sepeda..."
ancam Bowo
"emangny siapa yang berani meledek eke..?SIAPA...SIAPA...SIAPA???" tanyanya murka
kring...kring...kring...!!!
Hingga akhirnya sebuah sepeda melintas di sebelah mereka. Terlihat ce Rafi dengan santainya mengayuh sepeda mini dengan tambahan roda 2 di roda belakangnya. Dia melintas tanpa melihat Bowo dan Syahroni di sebelahnya.
Syahroni+Bowo:????
"emangny siapa yang berani meledek eke..?SIAPA...SIAPA...SIAPA???" tanyanya murka
kring...kring...kring...!!!
Hingga akhirnya sebuah sepeda melintas di sebelah mereka. Terlihat ce Rafi dengan santainya mengayuh sepeda mini dengan tambahan roda 2 di roda belakangnya. Dia melintas tanpa melihat Bowo dan Syahroni di sebelahnya.
Syahroni+Bowo:????
Sementara itu,
mama papanya menunggu Rafi sambil
duduk di bawah pohon...
"sumpah papa gak sengaja ma" Rafa mencoba memegang tangan Putri dan menyesali perbuatannya tapi Putri menolaknya tanpa berkata apa2
"ku pikir dulu papa pernah ke sini ama mama...makanya tadi papa bilang begitu, ma" sesalnya.
Putri pura2 gak mendengarnya dan melihat ke arah lain.
"sumpah papa gak sengaja ma" Rafa mencoba memegang tangan Putri dan menyesali perbuatannya tapi Putri menolaknya tanpa berkata apa2
"ku pikir dulu papa pernah ke sini ama mama...makanya tadi papa bilang begitu, ma" sesalnya.
Putri pura2 gak mendengarnya dan melihat ke arah lain.
"tiap orang kan pasti punya
masa lalu..."
gumam Rafa sambil nunduk dengan muka manyun ala Rafi kalo lagi sedih
"mama kan pasti juga punya masa la...?" belum sempat Rafa menyelesaikan ucapannya tiba2 sebuah kecupan mendarat di pipinya.
Rafa:???
gumam Rafa sambil nunduk dengan muka manyun ala Rafi kalo lagi sedih
"mama kan pasti juga punya masa la...?" belum sempat Rafa menyelesaikan ucapannya tiba2 sebuah kecupan mendarat di pipinya.
Rafa:???
"mama..." panggilnya
dengan senyum bahagia
"apa?" Putri pura2 membentaknya dengan menahan senyum
"aku tau pasti barusan mama yang melakukannya..." jawab Rafa sambil merangakul dan bersandar manja di bahu Putri.
"penunggu pohon ini kali?" bantah Putri
"iya penunggu pohon ini yang bernama Putri..." goda Rafa sambil berbisik mesra kemudian mencium pipi Putri bikin Putri tersenyum malu.
"apa?" Putri pura2 membentaknya dengan menahan senyum
"aku tau pasti barusan mama yang melakukannya..." jawab Rafa sambil merangakul dan bersandar manja di bahu Putri.
"penunggu pohon ini kali?" bantah Putri
"iya penunggu pohon ini yang bernama Putri..." goda Rafa sambil berbisik mesra kemudian mencium pipi Putri bikin Putri tersenyum malu.
Sementara itu
"ehehehe...ehehehe..." tawa Syahroni di atas sepeda
"eke kan udah bilang kalo eke ini cerdas" katanya PeDe
"iye cerdas.." sahut Bowo yang sedang dibonceng Syahroni dengan suara males2an
"diajari bentar eke pasti langsung nangkep..." katanya bangga.
"iye nangkep...gak tau deh nangkep apaan? nangkep ikan kali?" sahut Bowo makin males
"jadi lo mesti bangga dibonceng ama eke hehe..." katanya besar kepala
Bowo cuma manggut2 manyun saat semua orang memperhatikannya. Bukan karena yang bonceng Bowo mukanya horor tapi semua mata tertuju ke arah roda kecil berjumlah 4 buah yang ditaruh di roda depan dan belakang sepeda.
Rafi:???
"ehehehe...ehehehe..." tawa Syahroni di atas sepeda
"eke kan udah bilang kalo eke ini cerdas" katanya PeDe
"iye cerdas.." sahut Bowo yang sedang dibonceng Syahroni dengan suara males2an
"diajari bentar eke pasti langsung nangkep..." katanya bangga.
"iye nangkep...gak tau deh nangkep apaan? nangkep ikan kali?" sahut Bowo makin males
"jadi lo mesti bangga dibonceng ama eke hehe..." katanya besar kepala
Bowo cuma manggut2 manyun saat semua orang memperhatikannya. Bukan karena yang bonceng Bowo mukanya horor tapi semua mata tertuju ke arah roda kecil berjumlah 4 buah yang ditaruh di roda depan dan belakang sepeda.
Rafi:???
Selang kemudian
"HUWAAAAAA....!!!" teriak Syahroni, Bowo dan duo Kakek Rafi saat mereka menaiki Rollercoaster
"HUWAAAAA...!!!" mereka terus berteriak2 saat Rollercoaster itu berputar2.
Terlihat Bowo duduk bersama Syahroni Sementara duo Kakek Rafi duduk di belakang mereka. Rafi, mama papa dan Siska melihatnya dari bawah. Rafi loncat2 kegirangan saat melihat Rollercoaster itu berputar2, muka mereka tak beraturan saat tertiup angin kencang.
Saat mereka sedang asyik berteriak tiba2
"lho...lho ada apa ini...???" kata mereka panik saat rollercoasternya tiba2 berhenti
All:???
"Maaf macet...mohon tunggu sebentar akan sgera kami perbaiki...!!!" teriak petugas dari bawah
"macet ce macet tapi jangan bikin eke jadi kayak jambu monyet begini dong..." protes Syahroni saat kepalanya ada di bawah saat rollercoaster itu tiba2 berhenti.
"HUWAAAAAA....!!!" teriak Syahroni, Bowo dan duo Kakek Rafi saat mereka menaiki Rollercoaster
"HUWAAAAA...!!!" mereka terus berteriak2 saat Rollercoaster itu berputar2.
Terlihat Bowo duduk bersama Syahroni Sementara duo Kakek Rafi duduk di belakang mereka. Rafi, mama papa dan Siska melihatnya dari bawah. Rafi loncat2 kegirangan saat melihat Rollercoaster itu berputar2, muka mereka tak beraturan saat tertiup angin kencang.
Saat mereka sedang asyik berteriak tiba2
"lho...lho ada apa ini...???" kata mereka panik saat rollercoasternya tiba2 berhenti
All:???
"Maaf macet...mohon tunggu sebentar akan sgera kami perbaiki...!!!" teriak petugas dari bawah
"macet ce macet tapi jangan bikin eke jadi kayak jambu monyet begini dong..." protes Syahroni saat kepalanya ada di bawah saat rollercoaster itu tiba2 berhenti.
Bukan cuma yang
di atas yang panik, mama papa dan Siska juga ikutan panik saat melihatnya dari bawah.
"owh..?" muka kaget Rafi
"aduh masih lama gak ni?" teriak Syahroni yang sudah gak tahan
"aduh berisik amat..entar mereka gak bisa konsen benerin kalo terus dengerin suara kontainer lo.." protes Bowo
"habisnya lama banget..." omelnya
Dan tanpa terasa satu persatu barang yang melekat pada para penumpang mulai berjatuhan secara posisi mereka terbalik kayak jambu monyet yang kepalanya ada di bawah.
"owh..?" muka kaget Rafi
"aduh masih lama gak ni?" teriak Syahroni yang sudah gak tahan
"aduh berisik amat..entar mereka gak bisa konsen benerin kalo terus dengerin suara kontainer lo.." protes Bowo
"habisnya lama banget..." omelnya
Dan tanpa terasa satu persatu barang yang melekat pada para penumpang mulai berjatuhan secara posisi mereka terbalik kayak jambu monyet yang kepalanya ada di bawah.
Mulai dari sayap laron yang dipakai Bowo, bando
pink milik duo Kakek Rafi, kacamata
laler Syahroni hingga sumpelan BH Syahroni.
All:???
All:???
30 menit kemudian
Mereka pun bisa dievakuasi...
"aduh..." rintih Syahroni lemes saat sudah duduk di bawah sambil bersandar di tembok
Rafi segera memberikannya minum. Duo Kakek Rafi diberi minum oleh mama papa Rafi. Sementara Bowo diberi minum oleh Siska.
"aduh kepala eke sampe pusing..." rintih Syahroni kemudian bersandar di bahu Bowo yang sedang duduk di sebelahnya.
"kenapa kalian akrab sekali? apa kalian pacaran?" tanya Siska dengan tatapan sinis. Bowo segera menggeleng.
"kalo gak pacaran, kenapa seharian ini kalian berduaan terus?" tanya Siska kemudian pergi dengan kesal
"dia kenapa?" tanya Bowo bingung
"C.E.M.B.U.R.U..." jawab Syahroni
Bowo:???
Mereka pun bisa dievakuasi...
"aduh..." rintih Syahroni lemes saat sudah duduk di bawah sambil bersandar di tembok
Rafi segera memberikannya minum. Duo Kakek Rafi diberi minum oleh mama papa Rafi. Sementara Bowo diberi minum oleh Siska.
"aduh kepala eke sampe pusing..." rintih Syahroni kemudian bersandar di bahu Bowo yang sedang duduk di sebelahnya.
"kenapa kalian akrab sekali? apa kalian pacaran?" tanya Siska dengan tatapan sinis. Bowo segera menggeleng.
"kalo gak pacaran, kenapa seharian ini kalian berduaan terus?" tanya Siska kemudian pergi dengan kesal
"dia kenapa?" tanya Bowo bingung
"C.E.M.B.U.R.U..." jawab Syahroni
Bowo:???
Mendengar
hal itu Bowo segera lari menyusulnya. Syahroni cuma geleng2 melihatnya dan tanpa terasa tangannya
meraba dadanya
"lho jimat eke mana ya?" katanya panik saat tau dadanya sudah rata
"aduh ilang ke mana tu jimat?" Syahroni segera mencarinya di semak2...
all:???
"lho jimat eke mana ya?" katanya panik saat tau dadanya sudah rata
"aduh ilang ke mana tu jimat?" Syahroni segera mencarinya di semak2...
all:???
Hari pun menjelang sore...
"naik keleta api tut...tut...tut" nyanyi Rafi saat menaiki kereta kelinci yang disediakan pihak wahana wisata untuk mengantarkan mereka kembali ke tempat parkir bus.
Karena dari pintu masuk sampe ke wahana wisata yang terakhir jaraknya cukup jauh makanya mereka naik kereta kelinci untuk kembali pulang.
"naik keleta api tut...tut...tut" nyanyi Rafi saat menaiki kereta kelinci yang disediakan pihak wahana wisata untuk mengantarkan mereka kembali ke tempat parkir bus.
Karena dari pintu masuk sampe ke wahana wisata yang terakhir jaraknya cukup jauh makanya mereka naik kereta kelinci untuk kembali pulang.
Terlihat Rafi
duduk bersama mama papanya,di belakangnya ada duo kakek Rafi,belakangnya lagi
ada Bowo dan Siska yang duduknya nempel kayak perangko suit...suit, belakangnya
lagi terlihat seluruh rombongan tapi bentar2 kenapa dari tadi kita gak liat
maskot Raput ya?
Hingga akhirnya
ngiung...ngiung...!!!
Terdengar suara sirene ambulan melintas di sebelah kereta kelinci mereka.
Hingga akhirnya
ngiung...ngiung...!!!
Terdengar suara sirene ambulan melintas di sebelah kereta kelinci mereka.
"hehehe...dada lafi...!!!" teriak
Syahroni dari dalam ambulan sambil melambaikan tangan.
all:???
Dia terpaksa nebeng ambulan wahana wisata karena gak kebagian tempat duduk di dalam kereta kelinci
all:???
Dia terpaksa nebeng ambulan wahana wisata karena gak kebagian tempat duduk di dalam kereta kelinci
Sesampainya di
parkiran...
Terlihat Syahroni sudah tiba lebih dulu gara-gara nebeng ambulan, kok gak sekalian diangkut ke kamar mayat aja ni orang?
Terlihat Syahroni sudah tiba lebih dulu gara-gara nebeng ambulan, kok gak sekalian diangkut ke kamar mayat aja ni orang?
Kereta kelinci pun berhenti di
sebelah bus.
"dada...dada" Rafi melambaikan tangan pada kereta kelinci yang telah pergi.
"dada...dada" Rafi melambaikan tangan pada kereta kelinci yang telah pergi.
Selang kemudian saat smua rombongan/RAPUTERS mau naik ke dalam
bus tapi tiba2
"DOR...DOR...DOR...!!!"
"DOR...DOR...DOR...!!!"
Mereka dikejutkan
oleh suara petasan yang dinyalakan oleh Syahroni. Rafi lompat2 kegirangan melihatnya.
Hingga akhirnya terlihat sebuah kain besar panjang bertuliskan HAPPY ANNIVERSARY RAPUTERS...!!!
yang dipegang oleh smua admin RAPUT yang kini sudah mencapai 14 admin...
RAPUTERS/ pembaca pun menghampiri mereka.
Terlihat para admin, para pemain dalam dialog ini seperti Rafi, mama papa Rafi, duo kakek Rafi, Syahroni, Bowo, Siska dan Eyang Subur Makmur sedang berdiri berjejer menghadap ke arah RAPUTERS/ pembaca.
"terima kasih selama 2 tahun ini slalu bersama kami meski banyak suka duka tapi kita bisa melewatinya bersama2..." ucap adm Melly Moela dengan mata berkaca2.
"kami bertahan sampe sekarang karena RAPUTERS selalu mendukung kami, tanpa kalian kita bukan siapa2" ucap min Rara Landry dengan mata berkaca2.
Hingga akhirnya terlihat sebuah kain besar panjang bertuliskan HAPPY ANNIVERSARY RAPUTERS...!!!
yang dipegang oleh smua admin RAPUT yang kini sudah mencapai 14 admin...
RAPUTERS/ pembaca pun menghampiri mereka.
Terlihat para admin, para pemain dalam dialog ini seperti Rafi, mama papa Rafi, duo kakek Rafi, Syahroni, Bowo, Siska dan Eyang Subur Makmur sedang berdiri berjejer menghadap ke arah RAPUTERS/ pembaca.
"terima kasih selama 2 tahun ini slalu bersama kami meski banyak suka duka tapi kita bisa melewatinya bersama2..." ucap adm Melly Moela dengan mata berkaca2.
"kami bertahan sampe sekarang karena RAPUTERS selalu mendukung kami, tanpa kalian kita bukan siapa2" ucap min Rara Landry dengan mata berkaca2.
"karena fp
ini kita bisa kenal semua RAPUTERS dari sabang sampai merauke bahkan Hingga
RAPUTERS dari luar negri" ucap min Githa Tanubrata dengan mata berkaca2
"apapun yang terjadi semoga kisah cinta RAPUT akan selalu abadi seperti kisah cinta Romeo and Juliet, Jack and Rose ato Rahul and Anjeli...karena RAPUT akan slalu ada di hati RAPUTERS..." ucap min Diandara Rafa lirih
"jangan lupakan kami ya, te?" ucap RAFI sambil melambaikan tangan ke arah RAPUTERS. Semua pemain dialog menunduk sedih...
"aduh kenapa masih berdiri di situ? ayo cepat tiup lilinnya..." pinta Pak Tarno yang sedang mendorong meja berisi lilin yang super gede berbentuk angka 2...
Hingga akhirnya..
"tiup lilin nya...tiup lilin nya...sekarang juga...sekarang juga...sekarang juga...!!!" Mereka semua menyanyi bersama sambil bertepuk tangan dengan berdiri melingkari meja lilin itu dan
"FUHHHHHH....!!!" Mereka meniupnya bersama2
"FUHHHHHHH...."
RAPUTERS, para admin dan smua para pemain dialog membaur jadi satu dan berusaha meniup lilin itu bersama2.
"FUHHHHHHH..." Lilin belum juga padam padahal sudah ditiup rame2 dan
"SROOOTTTTT..." Syahroni pun menyemprotnya dengan selang pemadam kebakaran.
All:???
"nah beres kan" katanya lega stelah melihat lilin itu mati.
Mati ce mati tapi orang di sekitarnya jadi basah kuyup semua gara-gara kelakuan Syahroni.
Syahroni:???
"apapun yang terjadi semoga kisah cinta RAPUT akan selalu abadi seperti kisah cinta Romeo and Juliet, Jack and Rose ato Rahul and Anjeli...karena RAPUT akan slalu ada di hati RAPUTERS..." ucap min Diandara Rafa lirih
"jangan lupakan kami ya, te?" ucap RAFI sambil melambaikan tangan ke arah RAPUTERS. Semua pemain dialog menunduk sedih...
"aduh kenapa masih berdiri di situ? ayo cepat tiup lilinnya..." pinta Pak Tarno yang sedang mendorong meja berisi lilin yang super gede berbentuk angka 2...
Hingga akhirnya..
"tiup lilin nya...tiup lilin nya...sekarang juga...sekarang juga...sekarang juga...!!!" Mereka semua menyanyi bersama sambil bertepuk tangan dengan berdiri melingkari meja lilin itu dan
"FUHHHHHH....!!!" Mereka meniupnya bersama2
"FUHHHHHHH...."
RAPUTERS, para admin dan smua para pemain dialog membaur jadi satu dan berusaha meniup lilin itu bersama2.
"FUHHHHHHH..." Lilin belum juga padam padahal sudah ditiup rame2 dan
"SROOOTTTTT..." Syahroni pun menyemprotnya dengan selang pemadam kebakaran.
All:???
"nah beres kan" katanya lega stelah melihat lilin itu mati.
Mati ce mati tapi orang di sekitarnya jadi basah kuyup semua gara-gara kelakuan Syahroni.
Syahroni:???
Hingga akhirnya mereka pun mengejar Syahroni
sementara Pak Tarno mencoba membuat hujan buatan dengan cara
menyemprotkan air dari selang pemadam kebakaran ke udara. Semua jadi
basah kuyup tapi seru mereka pun tertawa bersama.
Selang kemudian...
"potong kuenya...potong kuenya...potong kuenya sekarang juga..sekarang juga...sekarang juga" nyanyi mereka bersama2 sambil memotong kue berbentuk LOVE yang super gede berwarna PINK bertuliskan RAPUT and RAPUTERS FOREVER...
Dan mereka pun memotong kue bersama2 kemudian menyuapkan pada teman di sebelahnya.
Terlihat mama dan papa Rafi menyuapi Rafi, duo kakek Rafi saling menyuapi, Siska dan Bowo saling suap2an begitupun juga dengan Pak Tarno dan Syahroni. Hingga akhirnya mereka pun mengoleskan kue itu ke wajah pasangan hingga akhirnya mereka pun perang memoleskan kue ke wajah temannya bukannya marah mereka malah terbahak melihatnya
Hingga akhirnya...
Mereka semua berdiri melingkar sambil bergandengan tangan, sementara Rafi berdiri di tengah2 mereka.
"potong kuenya...potong kuenya...potong kuenya sekarang juga..sekarang juga...sekarang juga" nyanyi mereka bersama2 sambil memotong kue berbentuk LOVE yang super gede berwarna PINK bertuliskan RAPUT and RAPUTERS FOREVER...
Dan mereka pun memotong kue bersama2 kemudian menyuapkan pada teman di sebelahnya.
Terlihat mama dan papa Rafi menyuapi Rafi, duo kakek Rafi saling menyuapi, Siska dan Bowo saling suap2an begitupun juga dengan Pak Tarno dan Syahroni. Hingga akhirnya mereka pun mengoleskan kue itu ke wajah pasangan hingga akhirnya mereka pun perang memoleskan kue ke wajah temannya bukannya marah mereka malah terbahak melihatnya
Hingga akhirnya...
Mereka semua berdiri melingkar sambil bergandengan tangan, sementara Rafi berdiri di tengah2 mereka.
"SELALU BERSAMA...!!!" kata
mereka kompak kemudian maju bersama2 dan BERPELUKAN...
Rafi pun tertawa senang dan yang terakhir mereka semua berpose bersama di depan bus yang sudah mengantar mereka sampe ke sini.
"dan satu..dua..tiga..."
CEKREKKK....!!!!
Mereka pun foto bersama di depan bus dengan kondisi basah kuyup dan muka penuh belepotan kue...dan satu yang pasti senyum mengembang di bibir mereka semua...I LOVE YOU from Diandara Rafa...
Rafi pun tertawa senang dan yang terakhir mereka semua berpose bersama di depan bus yang sudah mengantar mereka sampe ke sini.
"dan satu..dua..tiga..."
CEKREKKK....!!!!
Mereka pun foto bersama di depan bus dengan kondisi basah kuyup dan muka penuh belepotan kue...dan satu yang pasti senyum mengembang di bibir mereka semua...I LOVE YOU from Diandara Rafa...
-The end-
special thank's to:
-All RAPUTERS
-Melly Moela
-Dewi Murty Indah
-Rafi Rusdiantoro
-Syahroni (Angel)
-Eyang subur Makmur (Mak Comblang)
-Bowo (Sayang ku)
-Siska (Dokter Ku Jutek)
-Duo Kakek Rafi (You're Perfect To Me)
-Pak Tarno (Cocha Kiss 2)
_ Dan buat semua yang sudah baca dialog ku mulai awal hingga akhir :)
-All RAPUTERS
-Melly Moela
-Dewi Murty Indah
-Rafi Rusdiantoro
-Syahroni (Angel)
-Eyang subur Makmur (Mak Comblang)
-Bowo (Sayang ku)
-Siska (Dokter Ku Jutek)
-Duo Kakek Rafi (You're Perfect To Me)
-Pak Tarno (Cocha Kiss 2)
_ Dan buat semua yang sudah baca dialog ku mulai awal hingga akhir :)
-The End-
Created by Diandra Rafa (@diandra_rafa)