Haru-haru
a.k.a
Hari-Hari Bersamamu...
a.k.a
Hari-Hari Bersamamu...
"di renovasi?" tanya Rafa pada sepihak d seberang tlp
"buat apa ma?lagian semuanya masih bagus kok" protes Rafa
tapi Rafa segera menjauhkan hpnya saat mendengar mamanya ngomel2 karena bersikeras agar rumah Rafa segera direnovasi.
"ya udah deh terserah mama..."
Hingga akhirnya Rafa pun pasrah dengan keputusan mamanya yang sepihak itu, setelah menutup tlpnya Rafa pun segera keluar kamar untuk segera berangkat untuk pemotretan, jumpa pers hingga syuting iklan maklum artis sedang naik daun jadi jadwalnya seabrek. Dia pun segera meninggalkan rumahnya yang wow fantastic baby.
Selang kemudian setelah Rafa pergi para tukang cat sudah tiba di depan rumah Rafa
"wah rumahnya gede banget..!!!" kata mereka takjub saat melihat rumah Rafa yang super gede plus elit
"denger2 ce ini rumahnya artis" bisaik mereka
Hingga akhirnya mereka pun masuk setelah pintu pagar dibukakan pak satpam dan mereka pun mulai mengerjakan tugasnya masing2 mereka semua berjumlah 10 orang...
Mereka sudah diingatkan bahwa tugas mereka hanya mengecat seluruh rumah ini tapi gak boleh memegang2 benda di dalam rumah ini kecuali menggeser meja kursi ato perabot lain agar temboknya bisa di cat tapi lebih dari itu gak boleh. Secara rumah Rafa ini cukup besar jadi kurang lebih membutuhkan waktu skitar 1 bulan untuk menyelesaikan semua ini.
Jadi untuk satu bulan ke depan mereka pun tinggal di rumah Rafa meski bukan rumah utama melainkan bangunan kecil tepat di sebelah rumah Rafa yang cukup untuk mereka tinggali sampe tugas mereka selesai.
"buat apa ma?lagian semuanya masih bagus kok" protes Rafa
tapi Rafa segera menjauhkan hpnya saat mendengar mamanya ngomel2 karena bersikeras agar rumah Rafa segera direnovasi.
"ya udah deh terserah mama..."
Hingga akhirnya Rafa pun pasrah dengan keputusan mamanya yang sepihak itu, setelah menutup tlpnya Rafa pun segera keluar kamar untuk segera berangkat untuk pemotretan, jumpa pers hingga syuting iklan maklum artis sedang naik daun jadi jadwalnya seabrek. Dia pun segera meninggalkan rumahnya yang wow fantastic baby.
Selang kemudian setelah Rafa pergi para tukang cat sudah tiba di depan rumah Rafa
"wah rumahnya gede banget..!!!" kata mereka takjub saat melihat rumah Rafa yang super gede plus elit
"denger2 ce ini rumahnya artis" bisaik mereka
Hingga akhirnya mereka pun masuk setelah pintu pagar dibukakan pak satpam dan mereka pun mulai mengerjakan tugasnya masing2 mereka semua berjumlah 10 orang...
Mereka sudah diingatkan bahwa tugas mereka hanya mengecat seluruh rumah ini tapi gak boleh memegang2 benda di dalam rumah ini kecuali menggeser meja kursi ato perabot lain agar temboknya bisa di cat tapi lebih dari itu gak boleh. Secara rumah Rafa ini cukup besar jadi kurang lebih membutuhkan waktu skitar 1 bulan untuk menyelesaikan semua ini.
Jadi untuk satu bulan ke depan mereka pun tinggal di rumah Rafa meski bukan rumah utama melainkan bangunan kecil tepat di sebelah rumah Rafa yang cukup untuk mereka tinggali sampe tugas mereka selesai.
Para tukang cat
itu memakai baju seragam kayak baju tukang montir tapi lebih modis berwarna
orange, meski
penampilan mereka sama tapi ada satu yang beda. Dia terliat cantik dan imut memakai seragam orange itu dan
ternyata???
Ada satu cewek d antara sepuluh tukang cat itu...!!!!
Ada satu cewek d antara sepuluh tukang cat itu...!!!!
Terlihat dia sedang
berjalan sambil menenteng kaleng cat
"PUTRIIIIII...." panggil temannya dari belakang
Cewek yang dipanggil Putri itu pun segera menoleh
"kamu ngecat di sebelah sana ya?biar aku yang kerjakan yang sebelah sini" beritahu temannya
"baik..." jawab Putri tersenyum manis
"PUTRIIIIII...." panggil temannya dari belakang
Cewek yang dipanggil Putri itu pun segera menoleh
"kamu ngecat di sebelah sana ya?biar aku yang kerjakan yang sebelah sini" beritahu temannya
"baik..." jawab Putri tersenyum manis
Mereka pun mulai
bekerja dengan giat...
3 hari kemudian...
"kenapa yang punya rumah ini gak pernah keliatan ya?" tanya Putri pada teman2nya yang rata2 cwok saat mereka sedang sarapan bersama.
"katanya ce dia artis terkenal gitu " sahut temannya
Putri jadi makin penasaran habisnya selama 3 hari ngecat di rumah ini tapi yang punya rumah gak keliatan batang hidungnya sama sekali.
3 hari kemudian...
"kenapa yang punya rumah ini gak pernah keliatan ya?" tanya Putri pada teman2nya yang rata2 cwok saat mereka sedang sarapan bersama.
"katanya ce dia artis terkenal gitu " sahut temannya
Putri jadi makin penasaran habisnya selama 3 hari ngecat di rumah ini tapi yang punya rumah gak keliatan batang hidungnya sama sekali.
Beberapa jam
kemudian...
Saat para tukang cat itu tengah sibuk mengerjakan tugasnya, terlihat mobil mewah Rafa memasuki halaman rumah.
Rafa cuma melirik skilas dari balik kacamata hitamnya pada para tukang cat yang sedang bekerja
diliat sekilas Rafa udah tau kalo mereka itu suruhan mamanya, makanya Rafa males pulang sampe 3hr karena gak suka rumahnya jadi berisik karena kehadiran tukang2 itu karena selama ini dia slalu hidup sendiri dengan tenang tanpa gangguan siapa pun.
Saat para tukang cat itu tengah sibuk mengerjakan tugasnya, terlihat mobil mewah Rafa memasuki halaman rumah.
Rafa cuma melirik skilas dari balik kacamata hitamnya pada para tukang cat yang sedang bekerja
diliat sekilas Rafa udah tau kalo mereka itu suruhan mamanya, makanya Rafa males pulang sampe 3hr karena gak suka rumahnya jadi berisik karena kehadiran tukang2 itu karena selama ini dia slalu hidup sendiri dengan tenang tanpa gangguan siapa pun.
Rafa memasuki rumahnya tanpa menyapa para pekerja itu
Rafa gitu artis angkuh tapi ganteng hhe pling males kalo berhubungan ama orang2 gak penting semacam tukang cat itu
Dia segera masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian, sementara itu terlihat Putri sedang asyik mengecat di balkon atas yang gak lain balkon depan kamar Rafa.
Rafa gitu artis angkuh tapi ganteng hhe pling males kalo berhubungan ama orang2 gak penting semacam tukang cat itu
Dia segera masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian, sementara itu terlihat Putri sedang asyik mengecat di balkon atas yang gak lain balkon depan kamar Rafa.
Rafa segera membuka gorden kamarnya tanpa melihat keluar jendela, dia segera
membuka kancing bajunya untuk berganti pakaian.
Sementara Putri kini berpindah tempat yang tadinya mengecat di ujung kini dia berdiri di depan jendela kamar Rafa, saat dia tengah asyik mengecat bagian atas jendela tiba2 dia melihat seorang pria sedang bertelanjang dada di dalam kamar.
Putri : ???
hingga akhirnya
BRAKKKKK...!!!
Putri pun jatuh dari tempatnya berpijak sampe Rafa menoleh ke arahnya.
Rafa : ???
Sementara Putri kini berpindah tempat yang tadinya mengecat di ujung kini dia berdiri di depan jendela kamar Rafa, saat dia tengah asyik mengecat bagian atas jendela tiba2 dia melihat seorang pria sedang bertelanjang dada di dalam kamar.
Putri : ???
hingga akhirnya
BRAKKKKK...!!!
Putri pun jatuh dari tempatnya berpijak sampe Rafa menoleh ke arahnya.
Rafa : ???
Beberapa saat kemudian
"aduh...!!!" rintih Putri saat Rafa mengusirnya dari dalam rumahnya
Terlihat Putri terjatuh setelah didorong Rafa agar segera pergi dari sini
"aku tau kamu pasti fans fanatik ku yang mencoba menyamar jadi tukang cat...benar kan...???" bentak Rafa kesal di depan pintu.
Putri segera menggeleng dengan posisi masih duduk di lantai.
"kalo gitu kamu pasti paparazi yang sedang memata2iku ya?" tebak Rafa semakin kesal
"dia teman kami...!!!" sahut seseorang yang ternyata teman2 Putri yang lain sebelum Putri sempat menjawabnya
"aduh...!!!" rintih Putri saat Rafa mengusirnya dari dalam rumahnya
Terlihat Putri terjatuh setelah didorong Rafa agar segera pergi dari sini
"aku tau kamu pasti fans fanatik ku yang mencoba menyamar jadi tukang cat...benar kan...???" bentak Rafa kesal di depan pintu.
Putri segera menggeleng dengan posisi masih duduk di lantai.
"kalo gitu kamu pasti paparazi yang sedang memata2iku ya?" tebak Rafa semakin kesal
"dia teman kami...!!!" sahut seseorang yang ternyata teman2 Putri yang lain sebelum Putri sempat menjawabnya
Rafa memperhatikan teman2 Putri yang mulai berdatangan untuk membantu Putri.
Melihat mereka bersembilan sperti melihat personil EXO cuma dikurangi dua orang meski memakai seragam kayak montir tapi dandanan mereka modis, rambut mereka aja diwarnai termasuk Putri.
Mereka memakai gelang dan juga sepatu kets jadi kliatan kayak personil boy band jadi agak2 mirip Suho, Baekhyun, Chanyeol, D.O, Kai, Sehun, Kris, Xiumin dan Lu Han kecuali Lay, Chen dan Tao karena mereka cuma bersembilan.
Melihat mereka bersembilan sperti melihat personil EXO cuma dikurangi dua orang meski memakai seragam kayak montir tapi dandanan mereka modis, rambut mereka aja diwarnai termasuk Putri.
Mereka memakai gelang dan juga sepatu kets jadi kliatan kayak personil boy band jadi agak2 mirip Suho, Baekhyun, Chanyeol, D.O, Kai, Sehun, Kris, Xiumin dan Lu Han kecuali Lay, Chen dan Tao karena mereka cuma bersembilan.
"dia teman kami" kata salah satu dari mereka sambil membantu Putri
berdiri
"benarkah?" tanya ragu dan dibalas anggukan mereka semua
"tapi aku gak suka ada pekerja cewek di rumah ku" jawab Rafa beralasan
"meski anda gak suka tapi anda gak berhak mengusir dia karena yang mempekerjakan kami di sini bukan anda tapi mama anda jadi kami gak akan pergi sebelum tugas kami selesai" jawabnya kemudian mengajak yang lain untuk bekerja kembali dan meninggalkan Rafa sendirian di depan pintu.
"benarkah?" tanya ragu dan dibalas anggukan mereka semua
"tapi aku gak suka ada pekerja cewek di rumah ku" jawab Rafa beralasan
"meski anda gak suka tapi anda gak berhak mengusir dia karena yang mempekerjakan kami di sini bukan anda tapi mama anda jadi kami gak akan pergi sebelum tugas kami selesai" jawabnya kemudian mengajak yang lain untuk bekerja kembali dan meninggalkan Rafa sendirian di depan pintu.
Selang kemudian
Semua mengerjakan tugasnya kembali tanpa memperdulikan Rafa yang tengah emosi, terlihat Rafa sedang membaca buku di atas tempat tidur.
Sementara Putri kembali melanjutkan mengecat di depan kamar Rafa sesekali Rafa melirik dari balik buku dengan muka sinis. Putri cuek saja melihatnya dan kembali meneruskan pekerjaannya hingga akhirnya Rafa berjalan ke arah jendela.
Putri : ???
"SRAKKKKKK...!!!"
Rafa segera menutup gordennya agar dia tidak lagi melihat pemandangan yang mengganggunya dan siapa lagi kalo bukan Putri.
Putri : ???
Semua mengerjakan tugasnya kembali tanpa memperdulikan Rafa yang tengah emosi, terlihat Rafa sedang membaca buku di atas tempat tidur.
Sementara Putri kembali melanjutkan mengecat di depan kamar Rafa sesekali Rafa melirik dari balik buku dengan muka sinis. Putri cuek saja melihatnya dan kembali meneruskan pekerjaannya hingga akhirnya Rafa berjalan ke arah jendela.
Putri : ???
"SRAKKKKKK...!!!"
Rafa segera menutup gordennya agar dia tidak lagi melihat pemandangan yang mengganggunya dan siapa lagi kalo bukan Putri.
Putri : ???
Beberapa jam
kemudian..
Terlihat Rafa mau keluar dan melewati pintu tengah tiba2 langkahnya berhenti saat melihat tetesan cat tembok dari atas mengenai blazer mahalnya. Rafa pun segera mendongak ke atas, dilihatnya Putri sedang asyik mengecat sambil naik di atas tangga.
"apa yang kamu lakukan...???" bentak Rafa murka
Mendengar hal itu Putri pun segera menoleh dilihatnya Rafa sudah pasang muka manyun, Putri juga melihat noda cat yang ada di blazer Rafa.
"oh maaf..." Putri segera turun dari tangga
"maaf saya gak sengaja" Putri mencoba membersihkannya karena merasa bersalah
"udah gak usah...!!!" bentak Rafa mencoba menghindari tangan Putri
"buang saja ke tempat sampah..." sambung Rafa sambil membuka blazernya kemudian melemparkannya ke lantai dan Rafa pun balik ke kamarnya untuk berganti pakaian
"padahal kan masih bisa dicuci..." gumam Putri sambil memandang ke arah blazer yang ada di lantai.
Terlihat Rafa mau keluar dan melewati pintu tengah tiba2 langkahnya berhenti saat melihat tetesan cat tembok dari atas mengenai blazer mahalnya. Rafa pun segera mendongak ke atas, dilihatnya Putri sedang asyik mengecat sambil naik di atas tangga.
"apa yang kamu lakukan...???" bentak Rafa murka
Mendengar hal itu Putri pun segera menoleh dilihatnya Rafa sudah pasang muka manyun, Putri juga melihat noda cat yang ada di blazer Rafa.
"oh maaf..." Putri segera turun dari tangga
"maaf saya gak sengaja" Putri mencoba membersihkannya karena merasa bersalah
"udah gak usah...!!!" bentak Rafa mencoba menghindari tangan Putri
"buang saja ke tempat sampah..." sambung Rafa sambil membuka blazernya kemudian melemparkannya ke lantai dan Rafa pun balik ke kamarnya untuk berganti pakaian
"padahal kan masih bisa dicuci..." gumam Putri sambil memandang ke arah blazer yang ada di lantai.
"BRAKKKK...!!!" Rafa
membanting pintu kamarnya dengan kesal
"sampe kapan mereka ada di sini?" gumamnya kesal sambil membuka baju untuk bergantian pakaian.
Beberapa saat kemudian..
Terlihat Putri memegang blazer itu saat Rafa melewatinya tanpa menoleh ke arahnya.
"aku akan mencucinya...!!!" teriak Putri saat Rafa sudah agak jauh tapi Rafa gak menggubrisnya dia segera menuju ke mobilnya kemudian pergi.
"maaf.." gumam Putri
"sampe kapan mereka ada di sini?" gumamnya kesal sambil membuka baju untuk bergantian pakaian.
Beberapa saat kemudian..
Terlihat Putri memegang blazer itu saat Rafa melewatinya tanpa menoleh ke arahnya.
"aku akan mencucinya...!!!" teriak Putri saat Rafa sudah agak jauh tapi Rafa gak menggubrisnya dia segera menuju ke mobilnya kemudian pergi.
"maaf.." gumam Putri
Selang kemudian..
Putri berjalan di lorong lantai atas sambil membawa blazer plus cat kaleng, dia berniat mengecat di ruangan lain tapi tiba2 langkahnya terhenti saat melewati sebuah kamar yang pintunya terbuka.
Kamar itu gak lain adalah kamar Rafa mungkin karena terburu2 tadi Rafa lupa mengunci pintunya, karena penasaran Putri pun masuk ke dalam.
Putri berjalan di lorong lantai atas sambil membawa blazer plus cat kaleng, dia berniat mengecat di ruangan lain tapi tiba2 langkahnya terhenti saat melewati sebuah kamar yang pintunya terbuka.
Kamar itu gak lain adalah kamar Rafa mungkin karena terburu2 tadi Rafa lupa mengunci pintunya, karena penasaran Putri pun masuk ke dalam.
"kenapa kamar ini monoton begini?" gumam Putri saat melihat2 isi dalam
kamar.
Kamar itu cukup luas dengan tembok berwarna putih kesannya emang bersih tapi keliatan membosankan. Saat Putri tengah asyik melihat2 tiba2 dia melihat sebuah foto di pigura kecil yang ditaruh di samping tempat tidur.
"cantik..." batin Putri saat melihat sosok wanita dalam foto itu
"pasti ini kamarnya?" tebak Putri
"tapi kenapa aku gak pernah melihatnya ya?" pikir Putri mencoba mengingatnya.
Kamar itu cukup luas dengan tembok berwarna putih kesannya emang bersih tapi keliatan membosankan. Saat Putri tengah asyik melihat2 tiba2 dia melihat sebuah foto di pigura kecil yang ditaruh di samping tempat tidur.
"cantik..." batin Putri saat melihat sosok wanita dalam foto itu
"pasti ini kamarnya?" tebak Putri
"tapi kenapa aku gak pernah melihatnya ya?" pikir Putri mencoba mengingatnya.
"kamar yang cantik untuk wanita yang cantik..." senyum Putri
kemudian mulai menata kamar itu sedemikian rupa kemudian mengecat temboknya
agar kesannya lebih hidup.
Malam pun tiba...
Putri memberes2kan barangnya setelah selesai mengubah kamar itu, saat hendak keluar tanpa sengaja Putri menabrak Rafa di tengah pintu.
"apa yang kamu lakukan di kamar ku?" tanya Rafa bingung
Putri : ???
Malam pun tiba...
Putri memberes2kan barangnya setelah selesai mengubah kamar itu, saat hendak keluar tanpa sengaja Putri menabrak Rafa di tengah pintu.
"apa yang kamu lakukan di kamar ku?" tanya Rafa bingung
Putri : ???
"tadi pintunya terbuka..." jawab Putri beralasan padahal Putri
sama sekali gak tau kalo ini kamar Rafa, meski Putri pernah mengecat di depan
jendela kamar Rafa tetap saja dia gak bisa membedakan karena semua kamar di rumah
ini sama.
"oww jadi kalo pintunya terbuka kamu bisa seenaknya masuk ke kamar orang, gitu?..." bentak Rafa kesal.
"aku tidak percaya mamaku bisa mempekerjakan orang seperti ini..." sambung Rafa menatap sinis
Mendengar hal itu Putri jadi tersinggung,
"emang aku orang seperti apa?" bentak Putri gak mau kalah
"eh berani ya kamu?" tunjuk Rafa kesal
"oww jadi kalo pintunya terbuka kamu bisa seenaknya masuk ke kamar orang, gitu?..." bentak Rafa kesal.
"aku tidak percaya mamaku bisa mempekerjakan orang seperti ini..." sambung Rafa menatap sinis
Mendengar hal itu Putri jadi tersinggung,
"emang aku orang seperti apa?" bentak Putri gak mau kalah
"eh berani ya kamu?" tunjuk Rafa kesal
"lagian ku cuma mengecat kamar ini agar lebih bagus" jawab Putri
membela diri
"siapa bilang tukang cat sperti kamu bisa seenaknya masuk ke dalam kamar ku?" tanya Rafa kesal
"sekarang juga kamu pergi dari sini...aku gak mau penyelinap seperti kamu berkeliaran di rumah ku" usir Rafa
"maaf, tapi aku gak akan pergi sebelum tugasku selesai... lagian mama kamu sudah berpesan bahwa kami boleh mengubah semua yang ada di rumah ini agar lebih bagus dari pada sebelumnya" jawab Putri percaya diri
"siapa bilang tukang cat sperti kamu bisa seenaknya masuk ke dalam kamar ku?" tanya Rafa kesal
"sekarang juga kamu pergi dari sini...aku gak mau penyelinap seperti kamu berkeliaran di rumah ku" usir Rafa
"maaf, tapi aku gak akan pergi sebelum tugasku selesai... lagian mama kamu sudah berpesan bahwa kami boleh mengubah semua yang ada di rumah ini agar lebih bagus dari pada sebelumnya" jawab Putri percaya diri
"dan satu hal lagi...jangan remehkan pekerjaan kami, meski terlihat
sepele tapi apa yang kami lakukan bisa memberikan warna dalam hidup
seseorang" kata Putri kemudian pergi meninggalkan Rafa.
Rafa : ???
Rafa : ???
Sesaat setelah Putri pergi
"APA INI...???" pekik Rafa saat melihat kamar yang tadinya berwarna putih polos kini berubah berwarna menjadi pink yang lembut, gorden juga diganti yang tadinya polos kini diganti corak2 bunga yang cantik, sprei tempat tidur juga begitu, posisi perabot kini juga berpindah tempat jadi kliatan lebih rapi. Yang pasti Putri sudah meng-make over kamar Rafa jadi lebih cantik.
Rafa : ???
"APA INI...???" pekik Rafa saat melihat kamar yang tadinya berwarna putih polos kini berubah berwarna menjadi pink yang lembut, gorden juga diganti yang tadinya polos kini diganti corak2 bunga yang cantik, sprei tempat tidur juga begitu, posisi perabot kini juga berpindah tempat jadi kliatan lebih rapi. Yang pasti Putri sudah meng-make over kamar Rafa jadi lebih cantik.
Rafa : ???
Sementara itu di tempat Putri
terlihat teman2 Putri sudah tertidur karena kelelahan seharian bekerja
"kenapa aku salah terus ya?" gumam Putri sambil duduk di teras belakang sambil memandang ke arah blazer yang dijemur di bawah sinar rembulan.
Sementara di tempat lain,
"apa yang dia lakukan pada kamar ku?" gerutu Rafa d atas tempat tidur sambil melihat kondisi kamarnya mulai dari ujung sampe ujung.
Hingga akhirnya dia melihat sebuah vas bunga yang ditaruh d atas meja berisi bunga mawar berwarna pink. Rafa juga memperhatikan sebuah gelas agak sedikit besar ditaruh di sebelah vas bunga mawar itu. Gelas itu berisi beberapa ikan mas kecil sedang berenang dengan gembira, hingga akhirnya Rafa teringat perkataan Putri
"kami memberikan warna pada hidup seseorang" Rafa pun tertegun melihat ikan dalam gelas itu.
"kenapa aku salah terus ya?" gumam Putri sambil duduk di teras belakang sambil memandang ke arah blazer yang dijemur di bawah sinar rembulan.
Sementara di tempat lain,
"apa yang dia lakukan pada kamar ku?" gerutu Rafa d atas tempat tidur sambil melihat kondisi kamarnya mulai dari ujung sampe ujung.
Hingga akhirnya dia melihat sebuah vas bunga yang ditaruh d atas meja berisi bunga mawar berwarna pink. Rafa juga memperhatikan sebuah gelas agak sedikit besar ditaruh di sebelah vas bunga mawar itu. Gelas itu berisi beberapa ikan mas kecil sedang berenang dengan gembira, hingga akhirnya Rafa teringat perkataan Putri
"kami memberikan warna pada hidup seseorang" Rafa pun tertegun melihat ikan dalam gelas itu.
Keesokan harinya..
Terlihat Rafa masih tertidur pulas di kamar namun tidurnya mulai terganggu saat mendengar suara gaduh dari luar. Dia mencoba menutup telinganya pake bantal tapi tetap saja berisik hingga akhirnya Rafa pun bangun. Dia segera membuka tirai kamar mencoba melihat keluar, namun tangannya terhenti saat melihat Putri cs sedang memasak bersama dengan gembira.
Terlihat Rafa masih tertidur pulas di kamar namun tidurnya mulai terganggu saat mendengar suara gaduh dari luar. Dia mencoba menutup telinganya pake bantal tapi tetap saja berisik hingga akhirnya Rafa pun bangun. Dia segera membuka tirai kamar mencoba melihat keluar, namun tangannya terhenti saat melihat Putri cs sedang memasak bersama dengan gembira.
Terlihat mereka sedang memasak bersama untuk
sarapan sesekali mereka bercanda hingga terdengar gelak tawa. Bukan cuma itu
saja tadi mereka juga bangun pagi2 sekali untuk belanja bersama. Mereka memang
mandiri dan selalu membantu teman yang lain. Seperti yang terlihat saat ini ada
yang sedang memotong sayur, menggoreng, menanak nasi, bahkan mencuci piring.
Terlihat Putri mengejar salah satu temannya karena
dia iseng mengoleskan tepung ke pipi Putri, gelak tawa kembali terdengar. Sementara
Rafa cuma bisa mengintipnya dari balik tirai kamar dan tanpa terasa senyum
mengembang di wajahnya.
Selang kemudian..
Terliat Putri sedang mengecat di ruang makan bersama salah satu temannya sesekali mereka bercanda sampai gak menyadari kehadiran Rafa. Rafa pun duduk untuk sarapan.
Salah satu pembantunya membantu menyiapkan semuanya. Dia pun sarapan sambil membaca koran hingga akhirnya terdengar cekikikan Putri.
Rafa : ???
Rafa mencoba melihatnya dari balik Koran, terlihat Putri sedang bercanda dengan teman sebelahnya sesekali iseng mengoleskan cat pake jari ke arah temannya dan temannya pun membalas dan mereka pun cekikik'an. Rafa cuma geleng2 melihatnya.
Selang kemudian teman Putri pindah ke tempat lain hingga akhirnya kini hanya ada Rafa dan Putri di ruangan itu.
"kalo sedang bekerja gak boleh pacaran" sindir Rafa tanpa melihat ke arah Putri
Putri : ???
Terliat Putri sedang mengecat di ruang makan bersama salah satu temannya sesekali mereka bercanda sampai gak menyadari kehadiran Rafa. Rafa pun duduk untuk sarapan.
Salah satu pembantunya membantu menyiapkan semuanya. Dia pun sarapan sambil membaca koran hingga akhirnya terdengar cekikikan Putri.
Rafa : ???
Rafa mencoba melihatnya dari balik Koran, terlihat Putri sedang bercanda dengan teman sebelahnya sesekali iseng mengoleskan cat pake jari ke arah temannya dan temannya pun membalas dan mereka pun cekikik'an. Rafa cuma geleng2 melihatnya.
Selang kemudian teman Putri pindah ke tempat lain hingga akhirnya kini hanya ada Rafa dan Putri di ruangan itu.
"kalo sedang bekerja gak boleh pacaran" sindir Rafa tanpa melihat ke arah Putri
Putri : ???
Putri tengok kanan kiri mencari sumber suara,
dilihatnya Rafa sedang duduk di meja makan sambil baca koran
"siapa yang pacaran..." gumam Putri
"siapa yang pacaran..." gumam Putri
"kapan selesainya kalo bercanda
terus...?" sindir Rafa lagi
"pekerjaan harus dilakukan dengan cara menyenangkan...kalo hati kita senang pasti hasilnya akan bagus" jawab Putri
"oh ya? kalo gitu cepat kerjakan kalo sudah selesai cepat pergi dari sini" katanya ketus kemudian berdiri meninggalkan meja makan.
"aku akan mengecatnya ulang...!!!" teriak Putri saat Rafa sudah berjalan cukup jauh dan langkah kaki Rafa pun terhenti.
"gak perlu...karena aku sudah pindah ke kamar lain..." jawabnya ketus kemudian pergi. Putri pun menunduk
"pekerjaan harus dilakukan dengan cara menyenangkan...kalo hati kita senang pasti hasilnya akan bagus" jawab Putri
"oh ya? kalo gitu cepat kerjakan kalo sudah selesai cepat pergi dari sini" katanya ketus kemudian berdiri meninggalkan meja makan.
"aku akan mengecatnya ulang...!!!" teriak Putri saat Rafa sudah berjalan cukup jauh dan langkah kaki Rafa pun terhenti.
"gak perlu...karena aku sudah pindah ke kamar lain..." jawabnya ketus kemudian pergi. Putri pun menunduk
Selang
kemudian..
Terlihat salah satu pembantunya sedang membereskan meja makan dan Putri segera menghampirinya.
"oh ya aku mau tanya bi, foto perempuan yang ada di dalam kamar dia itu fotonya siapa ya?" tanya Putri penasaran sambil membantu pelayan itu membereskan meja makan.
"maksud non, foto yang ada di dalam kamarnya tuan muda Rafael?" pelayan itu balik bertanya
"oww jadi dia namanya Rafael ya?" ulang Putri dan pelayan itu mengangguk
"trus wanita dalam foto siapa? apa dia adiknya ato...?" tebak Putri
"dia tunangannya tuan muda Rafa" kata pelayan itu kemudian
Putri : ???
Terlihat salah satu pembantunya sedang membereskan meja makan dan Putri segera menghampirinya.
"oh ya aku mau tanya bi, foto perempuan yang ada di dalam kamar dia itu fotonya siapa ya?" tanya Putri penasaran sambil membantu pelayan itu membereskan meja makan.
"maksud non, foto yang ada di dalam kamarnya tuan muda Rafael?" pelayan itu balik bertanya
"oww jadi dia namanya Rafael ya?" ulang Putri dan pelayan itu mengangguk
"trus wanita dalam foto siapa? apa dia adiknya ato...?" tebak Putri
"dia tunangannya tuan muda Rafa" kata pelayan itu kemudian
Putri : ???
"dia sudah punya tunangan?" tanya Putri gak percaya
Pelayan itu pun mengangguk hingga akhirnya dia duduk di meja makan yang diikuti Putri.
"mereka saling mencintai..." Pelayan itu mulai bercerita dan Putri mendengarkan dengan seksama.
"mereka bahkan sudah foto pre wedding" sambungnya. Putri manggut2 mendengarnya.
"tapi takdir berkata lain" kata pelayan itu kemudian
"maksud bibi dia pergi meninggalkan Rafael gitu?" tebak Putri
"iya dia pergi meninggalkan tuan muda untuk selama2nya" Pelayan itu pun menunduk
Putri : ???
Pelayan itu pun mengangguk hingga akhirnya dia duduk di meja makan yang diikuti Putri.
"mereka saling mencintai..." Pelayan itu mulai bercerita dan Putri mendengarkan dengan seksama.
"mereka bahkan sudah foto pre wedding" sambungnya. Putri manggut2 mendengarnya.
"tapi takdir berkata lain" kata pelayan itu kemudian
"maksud bibi dia pergi meninggalkan Rafael gitu?" tebak Putri
"iya dia pergi meninggalkan tuan muda untuk selama2nya" Pelayan itu pun menunduk
Putri : ???
"saat mereka sedang foto pre wedding
kecelakaan itu terjadi" Pelayan itu mencoba mengingatnya
"kecelakaan?" ulang Putri
"dia jatuh ke dalam jurang saat mereka berdua foto prewed di sebuah hutan, tuan muda beserta kru berusaha menyelamatkannya tapi nyawanya tak tertolong" kata pelayan itu.
"kapan kejadiannya bi?" tanya Putri
"lima tahun yang lalu.." jawabnya
"kecelakaan?" ulang Putri
"dia jatuh ke dalam jurang saat mereka berdua foto prewed di sebuah hutan, tuan muda beserta kru berusaha menyelamatkannya tapi nyawanya tak tertolong" kata pelayan itu.
"kapan kejadiannya bi?" tanya Putri
"lima tahun yang lalu.." jawabnya
"sudah lima tahun tapi dia
masih menyimpan fotonya?" tanya Putri gak percaya
"mereka memang saling mencintai, sejak kejadian itu tuan muda gak punya semangat hidup dia seolah tak percaya orang yang dicintainya pergi tuk selama2nya" Putri manggut2 mendengarnya
"mereka memang saling mencintai, sejak kejadian itu tuan muda gak punya semangat hidup dia seolah tak percaya orang yang dicintainya pergi tuk selama2nya" Putri manggut2 mendengarnya
"dia mulai jadi pribadi
pemurung bahkan dia hampir gak pernah tersenyum karena merasa dunia ini gak
adil baginya meski dari luar dia terlihat punya segalanya tapi yang pasti hatinya
kosong" Putri terdiam mendengarnya.
Malam pun tiba...
Rafa masuk ke dalam kamar. Kamar baru setelah dia pindah dari kamar yang lama, para pelayan sudah memindahkan semua brang milik Rafa ke kamar ini. Rafa mencoba merebahkan diri kemudian melihat ke sebuah benda yang ditaruh di sebelah tempat tidur dan benda itu gak lain adalah sebuah pigora foto...
Sementara
itu terlihat Putri sedang duduk di bawah sinar rembulan sambil memandang ke atas memperhatikan sebuah
jendela kamar yang lampunya masih menyala. Terlihat bayangan seseorang di balik tirai
kamar dan ternyata itu bayangan Rafa yang sedang yang sedang tersenyum sambil
berdiri memandang ke sebuah benda di depannya.
Dan benda itu adalah sebuah gelas yang berisi ikan kecil yang sedang berenang
Dan benda itu adalah sebuah gelas yang berisi ikan kecil yang sedang berenang
Beberapa hari kemudian...
Perlahan mata Rafa terbuka saat mendengar suara gaduh dari luar, entah sejak kapan kini Rafa mulai terbiasa dengan suasana pagi seperti ini. Dia segera bangun kemudian berjalan menuju ke arah jendela, perlahan jarinya membuka tirai mencoba melihat pemilik tawa yang kini selalu didengarnya setiap pagi.
Rafa memandang seseorang yang sedang mencuci bareng bersama teman2nya sesekali mereka mainan busa dengan saling melempar dan memoleskan busa ke wajah teman di sebelahnya, bukannya marah mereka malah tertawa dengan saling membalas.
Perlahan mata Rafa terbuka saat mendengar suara gaduh dari luar, entah sejak kapan kini Rafa mulai terbiasa dengan suasana pagi seperti ini. Dia segera bangun kemudian berjalan menuju ke arah jendela, perlahan jarinya membuka tirai mencoba melihat pemilik tawa yang kini selalu didengarnya setiap pagi.
Rafa memandang seseorang yang sedang mencuci bareng bersama teman2nya sesekali mereka mainan busa dengan saling melempar dan memoleskan busa ke wajah teman di sebelahnya, bukannya marah mereka malah tertawa dengan saling membalas.
Selang
kemudian...
Terlihat Putri sedang menjemur pakaian bersama teman2nya dengan diselingi canda tawa bahkan mereka masih sempet2nya main petak umpet di antara jemuran.
Rafa pun tersenyum melihatnya, saat tengah asyik bermain petak umpet tanpa sengaja Putri melihat Rafa tengah berdiri di balik jendela tapi Rafa gak menyadari hal itu hingga akhirnya mata mereka saling bertemu.
Rafa : ???
Terlihat Putri sedang menjemur pakaian bersama teman2nya dengan diselingi canda tawa bahkan mereka masih sempet2nya main petak umpet di antara jemuran.
Rafa pun tersenyum melihatnya, saat tengah asyik bermain petak umpet tanpa sengaja Putri melihat Rafa tengah berdiri di balik jendela tapi Rafa gak menyadari hal itu hingga akhirnya mata mereka saling bertemu.
Rafa : ???
Hingga akhirnya
Putri tersenyum ke arahnya
Rafa : ???
Beberapa jam kemudian
Terlihat Rafa buru2 menuju ke arah mobilnya, tapi tiba2 langkahnya terhenti saat mendengar suara seseorang.
"apa kamu memang gak bisa tersenyum?" tanya seseorang dan Rafa hafal betul suara siapa itu
"apa benar kamu selalu kesepian di sini?" tanyanya lagi
Rafa mengernyitkan dahi saat mendengarnya, hingga akhirnya
"apa yang...?" Rafa balik bertanya tapi tiba2 dia membatalkan niatnya saat melihat Putri sedang duduk di depan bunga mawar.
Rafa : ???
Rafa : ???
Beberapa jam kemudian
Terlihat Rafa buru2 menuju ke arah mobilnya, tapi tiba2 langkahnya terhenti saat mendengar suara seseorang.
"apa kamu memang gak bisa tersenyum?" tanya seseorang dan Rafa hafal betul suara siapa itu
"apa benar kamu selalu kesepian di sini?" tanyanya lagi
Rafa mengernyitkan dahi saat mendengarnya, hingga akhirnya
"apa yang...?" Rafa balik bertanya tapi tiba2 dia membatalkan niatnya saat melihat Putri sedang duduk di depan bunga mawar.
Rafa : ???
"tenang
saja mulai saat ini kamu gak akan kesepian lagi, karena mulai sekarang aku akan
menemanimu..." senyum Putri pada bunga mawar di depannya.
"apa yang sedang kamu lakukan? jangan bilang kalo sekarang kamu sedang bicara dengan bunga?" tanya Rafa
'memang.." jawab Putri singkat
"setidaknya bunga mawar ini masih bisa membalas senyumku saat aku tersenyum padanya..." sindir Putri
"apa yang sedang kamu lakukan? jangan bilang kalo sekarang kamu sedang bicara dengan bunga?" tanya Rafa
'memang.." jawab Putri singkat
"setidaknya bunga mawar ini masih bisa membalas senyumku saat aku tersenyum padanya..." sindir Putri
"ehem
hem.." Rafa pun salting
"bicara aja terus ama bunga ato kalo perlu tu pager kamu ajak ngobrol sekalian” balas Rafa kemudian pergi dengan kesal. Putri pun tersenyum melihatnya.
"RAFAEL...!!!" Panggil Putri saat Rafa mau masuk ke dalam mobil. Rafa pun menoleh ke arahnya.
Terlihat Putri sedang tersenyum ke arahnya sambil melambaikan tangan
Rafa : ???
"bicara aja terus ama bunga ato kalo perlu tu pager kamu ajak ngobrol sekalian” balas Rafa kemudian pergi dengan kesal. Putri pun tersenyum melihatnya.
"RAFAEL...!!!" Panggil Putri saat Rafa mau masuk ke dalam mobil. Rafa pun menoleh ke arahnya.
Terlihat Putri sedang tersenyum ke arahnya sambil melambaikan tangan
Rafa : ???
Beberapa waktu
kemudian..
Terlihat Putri sedang sibuk membolak balik sebuah majalah lama, saat dia tidak bisa menemukan apa yang dia cari dia mencoba membuka majalah yang lain entah sudah berapa kali dia melakukan hal itu, hingga akhirnya dia menemukan sesuatu yang dia cari2 sejak tadi.
"nah ini dia..." katanya senang. Putri segera menyobek halaman majalah itu kemudian merapikannya dengan gunting.
Terlihat Putri sedang sibuk membolak balik sebuah majalah lama, saat dia tidak bisa menemukan apa yang dia cari dia mencoba membuka majalah yang lain entah sudah berapa kali dia melakukan hal itu, hingga akhirnya dia menemukan sesuatu yang dia cari2 sejak tadi.
"nah ini dia..." katanya senang. Putri segera menyobek halaman majalah itu kemudian merapikannya dengan gunting.
Malam pun
tiba...
Terlihat Rafa baru pulang dia segera masuk ke dalam kamarnya, saat dia mau berganti pakaian tiba2 dia melihat sesuatu di atas meja. Rafa pun segera mendekatinya, dilihatnya sebuah pigora manis berisi foto lama dia, Rafa pun memegangnya.
Rafa masih ingat foto itu diambil 5 tahun yang lalu, dalam foto itu Rafa terlihat ceria dengan senyum mengembang di wajahnya.
Rafa masih ingat kapan foto itu diambil, foto itu diambil saat pemotretan untuk sebuah majalah.
Rafa pun bertanya2 siapa yang menaruhnya di sini?
Terlihat Rafa baru pulang dia segera masuk ke dalam kamarnya, saat dia mau berganti pakaian tiba2 dia melihat sesuatu di atas meja. Rafa pun segera mendekatinya, dilihatnya sebuah pigora manis berisi foto lama dia, Rafa pun memegangnya.
Rafa masih ingat foto itu diambil 5 tahun yang lalu, dalam foto itu Rafa terlihat ceria dengan senyum mengembang di wajahnya.
Rafa masih ingat kapan foto itu diambil, foto itu diambil saat pemotretan untuk sebuah majalah.
Rafa pun bertanya2 siapa yang menaruhnya di sini?
Hingga akhirnya
dia melihat sebuah blazer yang dilipat rapi ditaruh di sebelah pigora foto Rafa.
"maaf..."
sebuah kalimat di secarik kertas yang sengaja ditaruh di atas blazer, seketika Rafa teringat akan seseorang hingga akhirnya Rafa membuka tirai kamarnya. Terlihat Putri sedang duduk di bawah sambil memandang ke arah kamar Rafa .
Rafa : ???
Hingga akhirnya Putri pun tersenyum ke arahnya dan tanpa sadar Rafa pun membalas senyumannya.
"maaf..."
sebuah kalimat di secarik kertas yang sengaja ditaruh di atas blazer, seketika Rafa teringat akan seseorang hingga akhirnya Rafa membuka tirai kamarnya. Terlihat Putri sedang duduk di bawah sambil memandang ke arah kamar Rafa .
Rafa : ???
Hingga akhirnya Putri pun tersenyum ke arahnya dan tanpa sadar Rafa pun membalas senyumannya.
Beberapa hari
kemudian...
Terlihat Putri sedang berdiri di taman sambil menyiram bunga tapi matanya seperti sedang mencari seseorang hingga akhirnya terlihat Rafa baru keluar dari rumahnya. Putri buru2 menyiram bunga di depannya.
"ehem...hem lihat kebun ku penuh dengan bunga..." nyanyi Putri saat Rafa berjalan menuju ke mobilnya.
"ada yang putih dan ada yang merah..." Rafa melewati Putri
"setiap hari ku siram semua" nyanyi Putri sambil melirik Rafa yang sedang berjalan di sebelahnya
"mawar melati semuanya indah..." Rafa melewatinya tanpa menoleh ke arahnya. Melihat hal itu Putri mengulang lagunya.
"SEMUANYA INDAAAHHH...!!!" teriak Putri seperti sengaja agar Rafa mau berhenti
Rafa : ???
Dan Putri pun tersenyum saat Rafa akhirnya mau menoleh ke arahnya.
"ada apa dengan mu?" tanya Rafa dengan gaya juteknya. Putri cuma tersenyum mendengarnya.
"oh ya ngomong2 kenapa akhir2 ini aku sering sekali melihatmu di taman ini, apa sekarang kamu pindah profesi jadi tukang kebun hah?" sambung Rafa dengan nada nyebelin
"memangnya kenapa? aku memang suka bunga..." jawab Putri
"oh iya saking sukanya kamu ama bunga sampe bunga pun kamu ajak ngomong" balas Rafa tapi tiba2
"SROOOOTTT..." Putri menyemprot Rafa dengan selangnya
Rafa : ???
Terlihat Putri sedang berdiri di taman sambil menyiram bunga tapi matanya seperti sedang mencari seseorang hingga akhirnya terlihat Rafa baru keluar dari rumahnya. Putri buru2 menyiram bunga di depannya.
"ehem...hem lihat kebun ku penuh dengan bunga..." nyanyi Putri saat Rafa berjalan menuju ke mobilnya.
"ada yang putih dan ada yang merah..." Rafa melewati Putri
"setiap hari ku siram semua" nyanyi Putri sambil melirik Rafa yang sedang berjalan di sebelahnya
"mawar melati semuanya indah..." Rafa melewatinya tanpa menoleh ke arahnya. Melihat hal itu Putri mengulang lagunya.
"SEMUANYA INDAAAHHH...!!!" teriak Putri seperti sengaja agar Rafa mau berhenti
Rafa : ???
Dan Putri pun tersenyum saat Rafa akhirnya mau menoleh ke arahnya.
"ada apa dengan mu?" tanya Rafa dengan gaya juteknya. Putri cuma tersenyum mendengarnya.
"oh ya ngomong2 kenapa akhir2 ini aku sering sekali melihatmu di taman ini, apa sekarang kamu pindah profesi jadi tukang kebun hah?" sambung Rafa dengan nada nyebelin
"memangnya kenapa? aku memang suka bunga..." jawab Putri
"oh iya saking sukanya kamu ama bunga sampe bunga pun kamu ajak ngomong" balas Rafa tapi tiba2
"SROOOOTTT..." Putri menyemprot Rafa dengan selangnya
Rafa : ???
"apa yang
kamu lakukan...?" bentak Rafa gak percaya kalo Putri bakal menyiramnya.
"aduh maaf aku gak sengaja hehe..." jawab Putri tanpa merasa bersalah
"kenapa kamu selalu bikin masalah...?" omel Rafa sambil membersihkan bajunya.
"aduh maaf aku gak sengaja hehe..." jawab Putri tanpa merasa bersalah
"kenapa kamu selalu bikin masalah...?" omel Rafa sambil membersihkan bajunya.
"maaf..."
jawab Putri sambil senyum2
Rafa pun kembali masuk ke dalam rumah untuk ganti pakaian, sementara Putri mengikutinya dari belakang. Putri mengikuti Rafa hingga masuk ke dalam kamar.
"apa yang
kamu lakukan?" tanya Rafa saat baru menyadarinya bahwa sejak tadi Putri mengikutinya
"karena aku yang bikin pakaian kamu basah, makanya sekarang aku pengen bantuin kamu" jawab Putri beralasan saat mereka sudah masuk ke dalam kamar.
"gak perlu..." tolak Rafa tapi Putri buru2 mendekatinya
Rafa : ???
"karena aku yang bikin pakaian kamu basah, makanya sekarang aku pengen bantuin kamu" jawab Putri beralasan saat mereka sudah masuk ke dalam kamar.
"gak perlu..." tolak Rafa tapi Putri buru2 mendekatinya
Rafa : ???
"biar aku
bantu melepas dasinya" kata Putri segera memegang dasi Rafa
"gak perlu.." tolak Rafa yang juga sedang memegang dasinya
"aduh kamu kan mau jumpa fans...udah sini cepet biar aku bantu, nanti telat lho..." jawab Putri mencoba merebut dasi Rafa
"dari mana kamu tau aku mau jumpa fans?" tanya Rafa bingung tapi Putri gk menjawabnya hingga akhirnya mereka pun rebutan dasi.
"gak perlu.." tolak Rafa yang juga sedang memegang dasinya
"aduh kamu kan mau jumpa fans...udah sini cepet biar aku bantu, nanti telat lho..." jawab Putri mencoba merebut dasi Rafa
"dari mana kamu tau aku mau jumpa fans?" tanya Rafa bingung tapi Putri gk menjawabnya hingga akhirnya mereka pun rebutan dasi.
Dan BUKKKK...
Karena hilang keseimbangan Putri pun jatuh mengenai Rafa, sampe Rafa jatuh di atas tempat tidur.
Raput:???
Mata mereka saling memandang bingung hingga akhirnya seorang pelayan masuk ke dalam kamar mengantarkan baju pengganti untuk Rafa, tapi seketika dia berdiri mematung saat melihat adegan di depannya. Adegan dimana Putri tengkurap di atas tubuh Rafa.
Pelayan:???
Karena hilang keseimbangan Putri pun jatuh mengenai Rafa, sampe Rafa jatuh di atas tempat tidur.
Raput:???
Mata mereka saling memandang bingung hingga akhirnya seorang pelayan masuk ke dalam kamar mengantarkan baju pengganti untuk Rafa, tapi seketika dia berdiri mematung saat melihat adegan di depannya. Adegan dimana Putri tengkurap di atas tubuh Rafa.
Pelayan:???
Raput juga
melihat ke arah pelayan itu dengan ekspresi bingung hingga akhirnya pelayan itu
malu sendiri sampe buru2 meletakkan baju Rafa di atas meja.
"maaf ini bajunya tuan muda..." beritahunya kemudian segera pergi
"jangan bikin pelayanku salah paham..." ucap Rafa pada Putri yang tengah berbaring di atas tubuhnya
"kamu ce gak mau kerjasama kalo dari awal kamu mau nurut semua gk akan jadi bgini..." jawab Putri
bukannya segera bangun eh malah ngomelin Rafa.
Hingga akhirnya pelayan itu masuk lagi sambil membawa sepatu untuk Rafa yang tadi lupa dibawanya.
Raput:???
"maaf ini bajunya tuan muda..." beritahunya kemudian segera pergi
"jangan bikin pelayanku salah paham..." ucap Rafa pada Putri yang tengah berbaring di atas tubuhnya
"kamu ce gak mau kerjasama kalo dari awal kamu mau nurut semua gk akan jadi bgini..." jawab Putri
bukannya segera bangun eh malah ngomelin Rafa.
Hingga akhirnya pelayan itu masuk lagi sambil membawa sepatu untuk Rafa yang tadi lupa dibawanya.
Raput:???
"maaf tuan
muda ini sepatunya..." kata pelayan itu yang kali ini cuma bisa menunduk
tanpa brani melihat adegan yang sama di depannya.
Setelah meletakkan sepatu itu pelayan itu segera pergi dan tidak lupa menutup pintu kamar Rafa.
Rafa cuma bisa menghela nafas sambil memandang Putri di atasnya.
Setelah meletakkan sepatu itu pelayan itu segera pergi dan tidak lupa menutup pintu kamar Rafa.
Rafa cuma bisa menghela nafas sambil memandang Putri di atasnya.
Selang kemudian
Terlihat Putri mengambil baju yang telah disiapkan oleh pelayan tadi.
"ayo cepat buka bajunya.." pinta Putri berniat mengganti baju Rafa yang selalu berwarna hitam meski modelnya berbeda.
"buat apa?" tanya Rafa bingung
Terlihat Putri mengambil baju yang telah disiapkan oleh pelayan tadi.
"ayo cepat buka bajunya.." pinta Putri berniat mengganti baju Rafa yang selalu berwarna hitam meski modelnya berbeda.
"buat apa?" tanya Rafa bingung
"mau ganti baju lah..." jawab
Putri sambil menyerahkan baju yang dipegangnya
"baju siapa ini?" tanya Rafa bingung perasaan dia gak pernah punya baju dengan warna secerah ini
"udah cepet pake..." paksa Putri sambil mendorong Rafa masuk ke dalam kamar mandi untuk ganti baju dengan pakaian yang sudah dia siapkan.
Rafa : ???
"baju siapa ini?" tanya Rafa bingung perasaan dia gak pernah punya baju dengan warna secerah ini
"udah cepet pake..." paksa Putri sambil mendorong Rafa masuk ke dalam kamar mandi untuk ganti baju dengan pakaian yang sudah dia siapkan.
Rafa : ???
Selang kemudian..
Rafa pun keluar dari dalam kamar mandi dengan penampilan berbeda, dia keliatan lebih fresh dengan baju pilihan Putri.
"cakep..." puji Putri bikin pipi Rafa memerah
Rafa pun keluar dari dalam kamar mandi dengan penampilan berbeda, dia keliatan lebih fresh dengan baju pilihan Putri.
"cakep..." puji Putri bikin pipi Rafa memerah
"apakah cocok?" tanya Rafa canggung karena hampir selama 5thn ini dia slalu memakai pakaian berwarna hitam
"siip..." puji Putri sambil ngasih jempol
"lebih siip lagi kalo gaya rambutnya juga diubah..." sambung Putri sambil memperhatikan model rambut Rafa yang monoton.
Rafa : ???
Dan akhirnya
Putri pun mengubah model rambut warna mulai dari memotong, mewarnai rambut Rafa
yang slalu hitam kini diubah agak sedikit coklat, bukan cuma make over kamar
Rafa kini Putri juga make over orangnya hhe..
Putri sesekali memeriksa model baru rambut Rafa hingga Rafa tampak canggung saat wajah Putri mendekat ke wajahnya.
Putri sesekali memeriksa model baru rambut Rafa hingga Rafa tampak canggung saat wajah Putri mendekat ke wajahnya.
"selesai..."
kata Putri kemudian sambil menuntun Rafa agar berdiri di depan cermin
Seketika Rafa berdiri mematung saat melihat sosok dirinya di dalam cermin. Sosok yang berbeda dari Rafa sebelumnya, kini dia lebih color full dengan warna rambut dan warna baju yang cerah.
"setampan apapun diri kita...dan sebagus apapun pakaian kita...tapi kalo tanpa ada senyum di wajah semua tidak ada artinya..." kata Putri yang tengah berdiri di sebelah Rafa sambil memandang Rafa di cermin.
Seketika Rafa berdiri mematung saat melihat sosok dirinya di dalam cermin. Sosok yang berbeda dari Rafa sebelumnya, kini dia lebih color full dengan warna rambut dan warna baju yang cerah.
"setampan apapun diri kita...dan sebagus apapun pakaian kita...tapi kalo tanpa ada senyum di wajah semua tidak ada artinya..." kata Putri yang tengah berdiri di sebelah Rafa sambil memandang Rafa di cermin.
Perlahan senyum
mengembang di wajah Rafa sambil memandang Putri di cermin.
Beberapa waktu
kemudian
Rafa pun menghadiri jumpa fans... mulai dari manajer, semua kru dan semua penggemar Rafa hari ini memuji penampilan baru Rafa. Kini senyum slalu mengembang di wajahnya bikin dia makin "sempurna"
Rafa slalu ingat perkataan Putri
"setampan apapun wajah kita dan sebagus apapun pakaian kita tapi kalo tanpa senyum di wajah semua tidak ada artinya..."
Putri juga menambahkan,
"tersenyumlah ke semua orang maka orang itu akan tersenyum kepadamu"
Rafa pun menghadiri jumpa fans... mulai dari manajer, semua kru dan semua penggemar Rafa hari ini memuji penampilan baru Rafa. Kini senyum slalu mengembang di wajahnya bikin dia makin "sempurna"
Rafa slalu ingat perkataan Putri
"setampan apapun wajah kita dan sebagus apapun pakaian kita tapi kalo tanpa senyum di wajah semua tidak ada artinya..."
Putri juga menambahkan,
"tersenyumlah ke semua orang maka orang itu akan tersenyum kepadamu"
"aduh ganteng
banget...!!!" puji penggemarnya yang beruntung bisa melihat Rafa dari dekat saat Rafa
menggelar acara bagi2 tanda tangan.
"terima kasih..." jawab Rafa tersenyum yang kini mulai ramah dan gak segan menjabat tangan penggemarnya bikin para penggemarnya makin klepek2 khususnya RAPUTERS...
"terima kasih..." jawab Rafa tersenyum yang kini mulai ramah dan gak segan menjabat tangan penggemarnya bikin para penggemarnya makin klepek2 khususnya RAPUTERS...
Saat Rafa tengah sibuk membagikan tanda tangan, tanpa
sengaja dia melihat sosok Putri di antara para penggemarnya.
Rafa : ???
Dan itu memang benar Putri yang sengaja datang bersama 9 temannya. Terlihat Putri ngasih tanda jempol ke arah Rafa bikin Rafa tersenyum melihatnya.
Rafa : ???
Dan itu memang benar Putri yang sengaja datang bersama 9 temannya. Terlihat Putri ngasih tanda jempol ke arah Rafa bikin Rafa tersenyum melihatnya.
Acara jumpa fans dan bagi2 tanda tangan kali ini luar
biasa sukses, bahkan setelah acara bagi2 tanda tangan selesai, teman2 Putri yang berjumalah 9 cowok
ikut memeriahkan acara ini dengan menari dan menyanyi meng-cover lagu milik boyband korea TEEN TOP yang berjudul MISS
RIGHT sontak bikin penggemar Rafa makin jejeritan melihat penampilan 9 cowok keren ala2 boyband korea.
Putri pun ikutan manggut2 melihat
perform ke sembilan temannya, hingga
tanpa terasa ada seseorang yang menggenggam tangannya dari
samping.
Putri : ???
Putri pun segera menoleh, dilihatnya Rafa sudah berdiri di sebelahnya dengan ekspresi seperti tidak terjadi apa2 bikin Putri tersenyum melihatnya.
"makasih ya" bisik Rafa kemudian sambil tetap memandang ke depan
"sama-sama..." jawab Putri tersenyum sambil tetap memandang ke depan
Mendengar hal itu Rafa makin erat menggenggam tangan Putri dan Putri pun juga menggenggam erat tangan Rafa.
Putri : ???
Putri pun segera menoleh, dilihatnya Rafa sudah berdiri di sebelahnya dengan ekspresi seperti tidak terjadi apa2 bikin Putri tersenyum melihatnya.
"makasih ya" bisik Rafa kemudian sambil tetap memandang ke depan
"sama-sama..." jawab Putri tersenyum sambil tetap memandang ke depan
Mendengar hal itu Rafa makin erat menggenggam tangan Putri dan Putri pun juga menggenggam erat tangan Rafa.
NB:
ahh seandainy RAPUTERS tau selama aku bikin dialog ini,kucing kecil ku selalu menemani d samping ku,seandainy bisa pst bakal ku foto trus ku upload ke fb emm...selamat mlam semuanya
ahh seandainy RAPUTERS tau selama aku bikin dialog ini,kucing kecil ku selalu menemani d samping ku,seandainy bisa pst bakal ku foto trus ku upload ke fb emm...selamat mlam semuanya
Saat pulang ke
rumah...
"emang ada apaan ce?" tanya Putri bingung saat Rafa menutup mata Putri dengan sapu tangan
"udah nurut aja" jawab Rafa sambil menutun Putri pergi ke suatu tempat
"emang kita mau ke mana?" tanya Putri semakin bingung.
"emang ada apaan ce?" tanya Putri bingung saat Rafa menutup mata Putri dengan sapu tangan
"udah nurut aja" jawab Rafa sambil menutun Putri pergi ke suatu tempat
"emang kita mau ke mana?" tanya Putri semakin bingung.
Rafa cuma
tersenyum mendengarnya hingga akhirnya mereka pun sampai.
"aku tidak tau kamu bakalan suka ato tidak tempat ini? tapi ku yakin kalo kamu bakalan suka..." ucap Rafa saat sudah berdiri di depan Putri.
Putri : ???
"aku tidak tau kamu bakalan suka ato tidak tempat ini? tapi ku yakin kalo kamu bakalan suka..." ucap Rafa saat sudah berdiri di depan Putri.
Putri : ???
Perlahan Rafa membuka sapu tangan itu, Putri
perlahan membuka matanya.
"ini kan?" tanya Putri seketika saat langsung mengenali tempat ini dan Rafa pun mengangguk.
Sebuah tempat dengan cat tembok berwarna pink lembut, gorden dan tempat tidur bercorak bunga2 serta bunga mawar warna pink yang menghiasi meja.
"ini kan?" tanya Putri seketika saat langsung mengenali tempat ini dan Rafa pun mengangguk.
Sebuah tempat dengan cat tembok berwarna pink lembut, gorden dan tempat tidur bercorak bunga2 serta bunga mawar warna pink yang menghiasi meja.
"benar ini dulu adalah kamar ku...tapi sekarang ini menjadi kamar
kamu..." jawab Rafa tersenyum
Putri : ???
"ya udah kalo gitu aku mau balik ke kamar ku..." pamit Rafa
"selamat malam dan met istirahat..." sambung Rafa kemudian pergi meninggalkan Putri yang masih bengong.
Putri : ???
Putri : ???
"ya udah kalo gitu aku mau balik ke kamar ku..." pamit Rafa
"selamat malam dan met istirahat..." sambung Rafa kemudian pergi meninggalkan Putri yang masih bengong.
Putri : ???
Selang kemudian
Putri masih gak percaya kalo sekarang dia bisa menempati kamar ini hingga akhirnya hp Putri pun berdering. Putri segera melihatnya dan ternyata SESEORANG sedang menelfonnya.
"hallo...?" jawab Putri seketika tersenyum
"apa sudah tidur?" tanya seseorang di seberang dengan suara lembut
"belum..." jawab Putri sambil membuka jendela agar bisa melihat pemandangan malam
"kenapa...?" tanya orang itu lagi
Putri masih gak percaya kalo sekarang dia bisa menempati kamar ini hingga akhirnya hp Putri pun berdering. Putri segera melihatnya dan ternyata SESEORANG sedang menelfonnya.
"hallo...?" jawab Putri seketika tersenyum
"apa sudah tidur?" tanya seseorang di seberang dengan suara lembut
"belum..." jawab Putri sambil membuka jendela agar bisa melihat pemandangan malam
"kenapa...?" tanya orang itu lagi
"kamarnya
terlalu bagus..." jawab Putri tersenyum sambil memandang rembulan di
langit
"oh ya?" tanya seseorang
"emm...tapi dulu ada seseorang yang gak suka tempat ini..." curhatnya
"oh ya?" tanya orang itu
"emm..buktinya dia pindah ke kamar lain.." sambung Putri
"mungkin dia punya alasan lain...seperti?" jawab seseorang
"oh ya?" tanya seseorang
"emm...tapi dulu ada seseorang yang gak suka tempat ini..." curhatnya
"oh ya?" tanya orang itu
"emm..buktinya dia pindah ke kamar lain.." sambung Putri
"mungkin dia punya alasan lain...seperti?" jawab seseorang
"seperti
apa?" tanya Putri penasaran sambil berjalan ke arah balkon
"seperti misalnya masih ada orang yang lebih pantas menempati kamar itu..." jawab yang di seberang
"benarkah...?" tanya Putri sambil tangannya bersandar ke tembok balkon stinggi perutnya,
"emm..." jawab yang di seberang
"emang siapa yang lebih pantes menempati kamar ini selain dia?" tanya Putri penasaran
"seseorang yang saat ini menjawab telfon ku..." jawabnya bikin Putri tersenyum mendengarnya
"seperti misalnya masih ada orang yang lebih pantas menempati kamar itu..." jawab yang di seberang
"benarkah...?" tanya Putri sambil tangannya bersandar ke tembok balkon stinggi perutnya,
"emm..." jawab yang di seberang
"emang siapa yang lebih pantes menempati kamar ini selain dia?" tanya Putri penasaran
"seseorang yang saat ini menjawab telfon ku..." jawabnya bikin Putri tersenyum mendengarnya
Hingga akhirnya
Putri menutup telfonnya kemudian tersenyum ke arah seseorang yang saat ini juga
sedang berdiri di sebuah balkon yang hanya berjarak beberapa meter dari balkon
tempat Putri berdiri.
DIA menutup pun telfonnya kemudian membalas senyum Putri
DIA menutup pun telfonnya kemudian membalas senyum Putri
Esok harinya...
Terlihat Putri masih tertidur pulas di kamar barunya...hingga terdengar
"kring...kring...kring..."
Suara bunyi bel sepeda yang sepertinya sengaja dibunyikan dari arah bawah. Perlahan mata Putri terbuka saat mendengarnya. Dengan mata masih mengantuk secara ini masih pagi buta bahkan teman2 Putri saja masih pada belum bangun tu. Putri dengan setengah mengantuk mencoba membuka tirai kamarnya tapi seketika matanya terbuka lebar saat melihat Rafa sudah menunggunya di bawah dengan menaiki sepeda sambil tersenyum manis ke arahnya.
Putri : ???
Terlihat Putri masih tertidur pulas di kamar barunya...hingga terdengar
"kring...kring...kring..."
Suara bunyi bel sepeda yang sepertinya sengaja dibunyikan dari arah bawah. Perlahan mata Putri terbuka saat mendengarnya. Dengan mata masih mengantuk secara ini masih pagi buta bahkan teman2 Putri saja masih pada belum bangun tu. Putri dengan setengah mengantuk mencoba membuka tirai kamarnya tapi seketika matanya terbuka lebar saat melihat Rafa sudah menunggunya di bawah dengan menaiki sepeda sambil tersenyum manis ke arahnya.
Putri : ???
Selang kemudian
Terlihat Rafa dan Putri bersepeda bersama di pagi buta.
Mereka terlihat serasi dengan memakai baju sporty, terlihat Rafa memakai topi agar tidak ada yang mengenali kalo dia seorang artis.
"udara pagi memang sejuk ya.." senyum Putri yang sedang naik sepeda di sebelah Rafa
"emm...lagian jam segini juga masih belum banyak orang yang berlalu lalang.." jawab Rafa yang merasa bebas bersepeda d saat jam2 seperti ini. Mereka pun melaju bersama menyusuri jalanan kota
Terlihat Rafa dan Putri bersepeda bersama di pagi buta.
Mereka terlihat serasi dengan memakai baju sporty, terlihat Rafa memakai topi agar tidak ada yang mengenali kalo dia seorang artis.
"udara pagi memang sejuk ya.." senyum Putri yang sedang naik sepeda di sebelah Rafa
"emm...lagian jam segini juga masih belum banyak orang yang berlalu lalang.." jawab Rafa yang merasa bebas bersepeda d saat jam2 seperti ini. Mereka pun melaju bersama menyusuri jalanan kota
Beberapa waktu
kemudian
Matahari pagi mulai menampakkan diri, terlihat sepeda Rafa dan Putri terparkir di depan toko bunga.
Selang kemudian
Terlihat Putri keluar dari toko bunga sambil membawa bunga mawar berwarna kuning, sementara itu terlihat Rafa dari arah lain sudah kembali dari membeli minuman untuk mereka berdua tiba2 Rafa menghentikan langkahnya saat melihat Putri di depannya, perlahan Rafa mengeluarkan hp dari sakunya kemudian mengarahkan ke arah Putri tanpa sepengetahuan Putri.
Diam2 Rafa memotretnya saat Putri mencium bunga mawar kuning itu cekrek...
Setelah mencium bunga itu Putri segera menaruh ke dalam keranjang sepedanya kemudian dia menghirup nafas merasakan udara pagi yang segar.
Rafa memotretnya lagi saat Putri mendongak ke atas sambil memejamakan mata merasakan hangatnya sinar mentari di pagi hari cekrek...
Matahari pagi mulai menampakkan diri, terlihat sepeda Rafa dan Putri terparkir di depan toko bunga.
Selang kemudian
Terlihat Putri keluar dari toko bunga sambil membawa bunga mawar berwarna kuning, sementara itu terlihat Rafa dari arah lain sudah kembali dari membeli minuman untuk mereka berdua tiba2 Rafa menghentikan langkahnya saat melihat Putri di depannya, perlahan Rafa mengeluarkan hp dari sakunya kemudian mengarahkan ke arah Putri tanpa sepengetahuan Putri.
Diam2 Rafa memotretnya saat Putri mencium bunga mawar kuning itu cekrek...
Setelah mencium bunga itu Putri segera menaruh ke dalam keranjang sepedanya kemudian dia menghirup nafas merasakan udara pagi yang segar.
Rafa memotretnya lagi saat Putri mendongak ke atas sambil memejamakan mata merasakan hangatnya sinar mentari di pagi hari cekrek...
Beberapa waktu
kemudian, mereka berdua sampai di rumah
"kayaknya semua dah mulai kerja deh..." gumam Putri saat gak melihat teman2nya di tempat mereka
"mari masuk..." ajak Putri pada Rafa saat mereka masih duduk di atas sepeda
Entah sejak kapan terakhir Rafa masuk ke bangunan ini, bangunan tempat Putri dan teman2nya tinggal selama mereka bekerja di sini.
Dulu tempat ini lebih mirip gudang tapi setelah kehadiran Putri cs tempat ini terlihat lebih bersih bahkan terkesan asri karena Putri menambahkan banyak bunga di depan halamannya.
"kayaknya semua dah mulai kerja deh..." gumam Putri saat gak melihat teman2nya di tempat mereka
"mari masuk..." ajak Putri pada Rafa saat mereka masih duduk di atas sepeda
Entah sejak kapan terakhir Rafa masuk ke bangunan ini, bangunan tempat Putri dan teman2nya tinggal selama mereka bekerja di sini.
Dulu tempat ini lebih mirip gudang tapi setelah kehadiran Putri cs tempat ini terlihat lebih bersih bahkan terkesan asri karena Putri menambahkan banyak bunga di depan halamannya.
Setelah masuk ke dalam terlihat suasana ruangan berseni
tinggi secara yang menempati para ahli interior desain mereka menyulap tempat yang
membosankan menjadi lebih hidup.
"mau
sarapan? sepertinya mereka masih menyisakan sedikit makanan buat ku..." kata
Putri saat mencoba melihat ke dapur dan ternyata teman2nya masih menyisakan
makanan untuknya. Rafa mencoba melihatnya
"emm..sepertinya ini hanya cukup untuk satu orang..." jawab Rafa saat melihat porsi makanan yang tersisa
"emm..sepertinya ini hanya cukup untuk satu orang..." jawab Rafa saat melihat porsi makanan yang tersisa
"aku akan masak lagi buat kamu..." kata Putri seraya memakai celemeknya
"biar aku bantu.." jawab Rafa kemudian
Putri : ???
"biar aku bantu.." jawab Rafa kemudian
Putri : ???
Hingga akhirnya mereka pun memasak berdua namun yang terlihat
justru Rafa yang lebih jago masak dibandingin Putri.
Putri : ???
Mulai dari memotong, menumis hingga ngasih bumbu semua Rafa yang melakukannya sementara Putri cuma jadi asisten di sebelahnya
Putri : ???
Putri : ???
Mulai dari memotong, menumis hingga ngasih bumbu semua Rafa yang melakukannya sementara Putri cuma jadi asisten di sebelahnya
Putri : ???
"tolong
ambilkan piring..." pinta Rafa pada Putri di sebelahnya
"baik..." jawab Putri segera membuka tempat piring yang ditaruh di atas namun Putri gak bisa menjangkaunya karena terlalu tinggi
Melihat hal itu Rafa segera mengangkat (menggendong) Putri dari bawah agar Putri bisa meraihnya
Putri : ???
"baik..." jawab Putri segera membuka tempat piring yang ditaruh di atas namun Putri gak bisa menjangkaunya karena terlalu tinggi
Melihat hal itu Rafa segera mengangkat (menggendong) Putri dari bawah agar Putri bisa meraihnya
Putri : ???
"ayo cepat..." pinta
Rafa agar Putri cepat mengambil piringnya karena masakannya
hampir matang.
Putri segera meraihnya kemudian perlahan Rafa menurunkannnya.
"ini..." Putri menyerahkan piring namun
"seperti bau gosong...?" tebak Rafa seperti mencium bau gosong saat hendak menerima piring dari Putri
Putri : ???
Dan sontak saja mereka berdua lari ke arah kompor
Putri segera meraihnya kemudian perlahan Rafa menurunkannnya.
"ini..." Putri menyerahkan piring namun
"seperti bau gosong...?" tebak Rafa seperti mencium bau gosong saat hendak menerima piring dari Putri
Putri : ???
Dan sontak saja mereka berdua lari ke arah kompor
Selang kemudian
"syukurlah makanannya gak gosong..." kata Putri lega menyaksikan masakan Rafa yang sudah ditaruh di piring saat mereka berdua sudah duduk di meja makan.
"syukurlah makanannya gak gosong..." kata Putri lega menyaksikan masakan Rafa yang sudah ditaruh di piring saat mereka berdua sudah duduk di meja makan.
Rafa cuma
manggut2 mendengarnya sambil memperhatikan masakan hasil karyanya
"ya udah kalo gitu mari kita makan..." ajak Putri untuk sarapan bersama
"tunggu sebentar..." pinta Rafa saat Putri sudah mau menyantap makanan yang disisakan teman2nya tadi
Putri : ???
"ya udah kalo gitu mari kita makan..." ajak Putri untuk sarapan bersama
"tunggu sebentar..." pinta Rafa saat Putri sudah mau menyantap makanan yang disisakan teman2nya tadi
Putri : ???
Perlahan Rafa
mengambil makanan Putri kemudian menukarnya dengan masakannya.
Putri: ???
“mari kita
makan...” ajak Rafa kemudian menyantap makanan Putri sambil tersenyum.
Putri : ???
"hemm...enak" kata
Putri saat mencicipi masakan Rafa. Tentu saja enak karena Rafa masak
khusus buat dia.
"hari ini mau ngapain?" tanya Rafa saat mereka sarapan bersama
"emm..hari ini aku mau mengecat di lantai bawah..." Putri mencoba mengingatnya
"oh ya? tapi sepertinya hari ini kamu mesti mengecat di ruangan lain..." jawab Rafa kemudian
Putri : ???
"hari ini mau ngapain?" tanya Rafa saat mereka sarapan bersama
"emm..hari ini aku mau mengecat di lantai bawah..." Putri mencoba mengingatnya
"oh ya? tapi sepertinya hari ini kamu mesti mengecat di ruangan lain..." jawab Rafa kemudian
Putri : ???
Dan benar saja
hari ini Putri gak jadi mengecat di lantai bawah tapi di ruangan lain ruangan di
mana Putri make over Rafa, di mana lagi kalo bukan d kamar Rafa. Terlihat Putri
sudah berdiri di dalam kamar Rafa n dia masih ingat apa pesan Rafa saat mereka
sarapan tadi
"tolong tata ulang kamar ku" setelah melihat kondisi dalam kamar Rafa Putri segera mengambil, mencopot dan mengeluarkan semua barang yang gak diperlukan
Putri mulai mengecat ulang, mengganti sprei, tirai kamar hingga perabot di dalam kamar kemudian menatanya sedemikian rupa. Sementara Putri mencoba menata ulang kamar Rafa.
Di luar terlihat teman2 Putri juga merenovasi tembok depan kamar Rafa. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok.
Bagian bawah terdapat 3 orang bagian ngecat tembok yang tadinya berwarna putih kini diganti warna coklat, sementara bagian balkon kamar Rafa ada 3 orang yang mengganti tembok balkon Rafa dengan kayu,untuk bagian atas ada 3 orang yang mencoba memasang tanaman rambat yang menjalar ke tembok
"tolong tata ulang kamar ku" setelah melihat kondisi dalam kamar Rafa Putri segera mengambil, mencopot dan mengeluarkan semua barang yang gak diperlukan
Putri mulai mengecat ulang, mengganti sprei, tirai kamar hingga perabot di dalam kamar kemudian menatanya sedemikian rupa. Sementara Putri mencoba menata ulang kamar Rafa.
Di luar terlihat teman2 Putri juga merenovasi tembok depan kamar Rafa. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok.
Bagian bawah terdapat 3 orang bagian ngecat tembok yang tadinya berwarna putih kini diganti warna coklat, sementara bagian balkon kamar Rafa ada 3 orang yang mengganti tembok balkon Rafa dengan kayu,untuk bagian atas ada 3 orang yang mencoba memasang tanaman rambat yang menjalar ke tembok
Sore pun tiba
Rafa pun masuk ke dalam kamarnya setelah dikasih tau kalo kamarnya telah selesai direnovasi. Saat masuk ke dalam kamar terlihat kamar yang beda 180 derajat dari kamar sebelumnya.
Kali ini kamarnya terlihat cozy plus elegan dengan perpaduan antara warna hitam dan putih.
Cat tembok kini terlihat putih bersih d padu interior warna hitam seperti sprei warna putih bercorak bunga berwarna hitam, tirai kamar yang tadinya cuma warna putih kini dikasih tambahan tirai warna hitam yang ditaruh di belakang tirai warna putih yang transparan,semua perabot dari kayu kini diganti dengan perabot masa kini dan ditata sdemikian rupa oleh Putri
"bagaimana?" tanya Putri yang sudah menunggunya di dalam dengan muka cemong penuh dengan cat tapi tetap kliatan cantik
Rafa pun manggut2 seakan puas dengan hasil karya Putri, kemudian Putri mengajak Rafa keluar ke arah balkon. Di sana sudah menunggu teman2 Putri yang juga sudah selesai mengerjakan pekerjaannya.
Rafa pun masuk ke dalam kamarnya setelah dikasih tau kalo kamarnya telah selesai direnovasi. Saat masuk ke dalam kamar terlihat kamar yang beda 180 derajat dari kamar sebelumnya.
Kali ini kamarnya terlihat cozy plus elegan dengan perpaduan antara warna hitam dan putih.
Cat tembok kini terlihat putih bersih d padu interior warna hitam seperti sprei warna putih bercorak bunga berwarna hitam, tirai kamar yang tadinya cuma warna putih kini dikasih tambahan tirai warna hitam yang ditaruh di belakang tirai warna putih yang transparan,semua perabot dari kayu kini diganti dengan perabot masa kini dan ditata sdemikian rupa oleh Putri
"bagaimana?" tanya Putri yang sudah menunggunya di dalam dengan muka cemong penuh dengan cat tapi tetap kliatan cantik
Rafa pun manggut2 seakan puas dengan hasil karya Putri, kemudian Putri mengajak Rafa keluar ke arah balkon. Di sana sudah menunggu teman2 Putri yang juga sudah selesai mengerjakan pekerjaannya.
"bagaimana?" tanya
mereka saat Rafa menghampirinya.
Rafa mencoba melihat2 balkon barunya dan akhirnya dia pun manggut2 puas. Kini mereka semua berkumpul di atas balkon. Kalo dari kejauhan terlihat mereka seperti berdiri di dalam sarang burung di atas pohon.
Bagaimana tidak secara teman2 Putri membuat tembok depan kamar Rafa seolah pohon dengan sarang burung di tengahnya.
Rafa mencoba melihat2 balkon barunya dan akhirnya dia pun manggut2 puas. Kini mereka semua berkumpul di atas balkon. Kalo dari kejauhan terlihat mereka seperti berdiri di dalam sarang burung di atas pohon.
Bagaimana tidak secara teman2 Putri membuat tembok depan kamar Rafa seolah pohon dengan sarang burung di tengahnya.
Tadi 3 teman Putri di bagian bawah mengecat tembok dengan
warna coklat untuk menciptakan gambar akar beserta batang pohon, sementara
di bagian balkon 3 teman Putri mengganti tembok pagar balkon dengan
kayu yang memutar kemudian mengecatnya sedemikian
rupa hingga terlihat seolah sarang/rumah burung di
atas pohon, untuk yang bagian atas 3 teman Putri menambahkan tanaman
rambat yang menjalar ke tembok untuk memberi kesan daun di
atas pohon.
"bagaimana
kalo kita foto bersama?" usul salah satu teman Putri
"wah ide bagus tu" jawab yang lain
Hingga akhirnya salah satu dari mereka segera turun untuk mengambil kamera kemudian menempatkan di tempat yang strategis dan memencet tombol otomatis. Setelah itu dia segera lari naik ke atas menuju ke teman2nya yang lain.
"ayo cepat...cepat...!!!" kata mereka agar dia gak tertinggal saat kamera itu mulai memotret secara otomatis setelah disetting kapan kamera itu harus memotret.
"wah ide bagus tu" jawab yang lain
Hingga akhirnya salah satu dari mereka segera turun untuk mengambil kamera kemudian menempatkan di tempat yang strategis dan memencet tombol otomatis. Setelah itu dia segera lari naik ke atas menuju ke teman2nya yang lain.
"ayo cepat...cepat...!!!" kata mereka agar dia gak tertinggal saat kamera itu mulai memotret secara otomatis setelah disetting kapan kamera itu harus memotret.
Dan syukurlah dia sampai d balkon tepat sebelum kamera itu
mulai memotret
"ayo
merapat...merapat...!!!"
dan satu...dua...tiga
CEKREK...!!!
Mereka pun foto bersama sambil menggandeng RAPUT yang berdiri d tengah... Dan jadilah sebuah foto seakan mereka sedang berpose di dalam sarang burung yang ada di atas pohon.
dan satu...dua...tiga
CEKREK...!!!
Mereka pun foto bersama sambil menggandeng RAPUT yang berdiri d tengah... Dan jadilah sebuah foto seakan mereka sedang berpose di dalam sarang burung yang ada di atas pohon.
"wah
gimana ya hasilnya?" kata mereka penasaran kemudian satu persatu turun ke
bawah untuk melihat hasil fotonya.
Setelah mereka pergi kini tinggal Rafa dan Putri yang masih berdiri di atas balkon karena mereka juga penasaran akan hasil fotonya mereka berdua juga berniat untuk turun ke bawah. Namun tiba2 langkah kaki Rafa berhenti saat gak sengaja melihat sesuatu di dalam kamarnya, sesuatu yang tadi tidak sempat dilihatnya.
Setelah mereka pergi kini tinggal Rafa dan Putri yang masih berdiri di atas balkon karena mereka juga penasaran akan hasil fotonya mereka berdua juga berniat untuk turun ke bawah. Namun tiba2 langkah kaki Rafa berhenti saat gak sengaja melihat sesuatu di dalam kamarnya, sesuatu yang tadi tidak sempat dilihatnya.
NB:
sarang burung yang dimaksud di sini bukan sarang burung seperti buatan manusia, tapi sarang barung yang alami yang ada di pohon berlubang
sarang burung yang dimaksud di sini bukan sarang burung seperti buatan manusia, tapi sarang barung yang alami yang ada di pohon berlubang
Warnanya kuning
ditaruh dalam vas bunga yang diletakkan di atas meja kamar Rafa. Seketika
senyum mengembang di wajah Rafa saat melihatnya.
"Putri..." panggil Rafa lembut saat Putri hendak masuk ke dalam kamar Rafa untuk menyusul teman2nya yang sedang heboh melihat hasil foto di bawah
Putri segera menoleh ke arah Rafa namun tiba2 cup...
Rafa mendaratkan sebuah kecupan di pipi Putri, kemudian dia pergi seolah tidak terjadi apa2
Putri : ???
"Putri..." panggil Rafa lembut saat Putri hendak masuk ke dalam kamar Rafa untuk menyusul teman2nya yang sedang heboh melihat hasil foto di bawah
Putri segera menoleh ke arah Rafa namun tiba2 cup...
Rafa mendaratkan sebuah kecupan di pipi Putri, kemudian dia pergi seolah tidak terjadi apa2
Putri : ???
Seketika pipi
Putri memerah karena malu dan Rafa malah menahan senyum saat pergi meninggalkannya.
Sementara di tempat lain terlihat keranjang sepeda Putri kini telah kosong saat
tengah di parkir di bawah...
Satu bulan kemudian...
Hari ini hari terakhir Putri dan teman2nya mengecat di rumah Rafa karena besok pagi mereka akan segera pulang, sementara teman2 Putri sedang memberes2kan semua barangnya.
Terlihat Putri sedang jalan2 sendirian di taman, dia menyusuri bunga2 yang selama 1 bln ini dirawatnya. Langkah kaki Putri terhenti kemudian dia mendongak ke atas memandang ke arah jendela kamar yang lampunya masih menyala.
Hari ini hari terakhir Putri dan teman2nya mengecat di rumah Rafa karena besok pagi mereka akan segera pulang, sementara teman2 Putri sedang memberes2kan semua barangnya.
Terlihat Putri sedang jalan2 sendirian di taman, dia menyusuri bunga2 yang selama 1 bln ini dirawatnya. Langkah kaki Putri terhenti kemudian dia mendongak ke atas memandang ke arah jendela kamar yang lampunya masih menyala.
Sementara di dalam kamar yang lampunya
masih menyala itu, terlihat Rafa sedang duduk termenung seorang diri sambil
memandang bunga mawar warna kuning yang diletakkan di
atas meja...
Esok harinya...
"sekarang kita mau pulang, terima kasih untuk semuanya..." kata teman2 Putri saat berpamitan ke Rafa
Terlihat Rafa seperti sedang mencari seseorang di antara mereka
"sepertinya dia sudah pulang..." ucap mereka seakan tau apa yang sedang dicari Rafa.
"mungkin dia gak sanggup kalo harus berpamitan langsung ma kamu...makanya dia pulang lebih dlu..." sambungnya
"oh gitu ya?" jawab Rafa lirih
"sekarang kita mau pulang, terima kasih untuk semuanya..." kata teman2 Putri saat berpamitan ke Rafa
Terlihat Rafa seperti sedang mencari seseorang di antara mereka
"sepertinya dia sudah pulang..." ucap mereka seakan tau apa yang sedang dicari Rafa.
"mungkin dia gak sanggup kalo harus berpamitan langsung ma kamu...makanya dia pulang lebih dlu..." sambungnya
"oh gitu ya?" jawab Rafa lirih
Setelah kepergian teman2 Putri kini Rafa
tinggal sendirian lagi di rumah besar itu, perlahan dia berjalan menuju ke
kamar Putri.
Dibukanya perlahan pintu kamar, dilihatnya tembok berwarna pink, gorden dan sprei bercorak bunga serta bunga mawar warna pink yang ditaruh di atas meja, semuanya masih sama...
Perlahan Rafa berjalan menuju ke arah jendela...tirai kamar dibukanya secara perlahan dia pergi ke arah balkon kamar Putri disandarkan tangannya ke tembok pagar balkon...(balkon yang direnovasi cuma balkon di depan kamar Rafa kalo untuk balkon2 yang lainnya semua masih sama).
Dibukanya perlahan pintu kamar, dilihatnya tembok berwarna pink, gorden dan sprei bercorak bunga serta bunga mawar warna pink yang ditaruh di atas meja, semuanya masih sama...
Perlahan Rafa berjalan menuju ke arah jendela...tirai kamar dibukanya secara perlahan dia pergi ke arah balkon kamar Putri disandarkan tangannya ke tembok pagar balkon...(balkon yang direnovasi cuma balkon di depan kamar Rafa kalo untuk balkon2 yang lainnya semua masih sama).
Rafa merasakan kini rumahnya kembali sunyi... Dan saat dia termenung seorang diri di atas balkon. Tanpa sengaja dia melihat seseorang
sedang tersenyum ke arahnyaa.
Rafa : ???
Seseorang yang sedang duduk di bawah dengan menopang dagu sambil tersenyum ke arahnya, sementara d sebelahnya terlihat sbuah gelas besar berisi baby fish (ikan mas kecil) yang sedang berenang dengan gembira. Seketika senyum mengembang di wajah Rafa dan mereka pun saling melempar senyum...
Rafa : ???
Seseorang yang sedang duduk di bawah dengan menopang dagu sambil tersenyum ke arahnya, sementara d sebelahnya terlihat sbuah gelas besar berisi baby fish (ikan mas kecil) yang sedang berenang dengan gembira. Seketika senyum mengembang di wajah Rafa dan mereka pun saling melempar senyum...
-To be continued-
Special thank's to:
-RAPUTERS yang udah setia nemenin bikin dialog ini...
-Melly Moela makasih atas kejutannya kemaren
-Dewi murty indah mkasih udah mau bantu aku ngedit storynya
-Nur Indah Nayla Putri makasih atas kadonya
-makasih juga buat my puss yang udah setia nemenin aku selama bikin story ini
makasih semuanya..
-RAPUTERS yang udah setia nemenin bikin dialog ini...
-Melly Moela makasih atas kejutannya kemaren
-Dewi murty indah mkasih udah mau bantu aku ngedit storynya
-Nur Indah Nayla Putri makasih atas kadonya
-makasih juga buat my puss yang udah setia nemenin aku selama bikin story ini
makasih semuanya..
Created by
Diandra Rafa (@diandra_rafa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar